Jumat, 26 Juli 2013

Sinopsis Goddess of Fire Jung Yi episode 7 part 1


Sinopsis Goddess of Fire Jung Yi episode 7 part 1
“Kita baru saja menemukan satu sama lain, tapi kau berencana untuk kembali pergi. Kau bahkan tidak tahu, seberapa sulitnya bagiku hidup tanpa keberadaanmu. Lakukan segala hal sesuai dengan impianmu. Aku disini akan melindungi.” Tae Do-kun chu~~~

Sinopsis Goddess of Fire Jung Yi episode 7 part 1



Tae Do menghampiri Jung Yi. Gadis yang tengah membenamkan wajahnya itu segera mendongakkan kepala. Memperhatikan sosok tinggi yang ada dihadapannya. Sekilas ia mengenali wajah pria ini, tapi siapa. Ah, hilangnya sabuk emas kerajaan bukankah karena ulah pria ini, Jung Yi langsung saja berteriak “Pencuri!!!!”


Hanya satu harapan yang dimiliki Tae Do, dapat kembali menemukan gadis kecil yang lima tahun lalu berada bersamanya. Ia menekan harapan besar itu, menahan gejolak amarahnya sendiri. Bila Jung Yi terluka karena pria yang tidak dikenalnya ini, maka Tae Do akan menyalahkan dirinya seumur hidupnya.




Teriakan ‘pencuri’ itu mengundang beberapa petugas keamanan datang. Tae Do memaksa Jung Yi untuk bersembunyi. Di bawah dipan sebuah rumah, yang berada bertolak belakang dengan arah para petugas keamanan. Dentuman langkah mereka semakin membuat Tae Do menguatkan tangannya yang tengah membungkam mulut Jung Yi.



Satu hal yang mempertemukan kembali keduanya, sepatu anyam yang disimpan oleh Jung Yi dan kali ini ada pada Tae Do. Tae Do menunjukkan sepatu anyam itu tepat dihadapan Jung Yi. Jung Yi menerimanya, lalu berterimakasih. Keputus asaan diri Jung Yi beberapa waktu lalu hilang, keputus asaan karena kehilangan benda yang sangat dijaganya ini.



“Dimana pemilik dari sepatu ini?” Tae Do mengancam Jung Yi dengan pedangnya. Di bawah ancaman hunusan pedang, seseorang akan cenderung jujur dan kejujuran itu yang ingin Tae Do dapatkan. “Aku pemilik sepatu ini.”


Air mata Jung Yi berlinang, ia bahkan mencoba sepatu anyam itu. Menunjukkannya pada Tae Do, bahwa sepatu ini sesuai dengan ukuran kakinya.



Tae Do merendahkan posisinya, membantu Jung Yi memakaikan tali pengikat sepatu anyam itu. Jung Yi terperangah, cara Tae Do membuat simpul tali membuatnya mengenali siapa pria yang ada dihadapannya saat ini. “Tae Do Oppa.” Suara Jung Yi bergetar.



“Maafkan aku, karena aku tidak mengenalimu.” Kini mata Tae Do dilinangi air mata. Waktu lima tahun yang ia lalui tanpa Jung Yi, lima tahun tanpa melihat senyum Jung Yi, semuanya terbayar dengan pertemua ini.
Jung Yi perlahan memeluk Tae Do, “Tidak Oppa. Jangan meminta maaf. Tidak tahukah kau betapa rindunya aku?”


Tidak mengenali Jung Yi adalah kesalahan besar baginya, dan Tae Do terus menerus mengatakan kata maaf. Seolah menyalahkan dirinya sendiri, “Maafkan aku, Jung ah. Maafkan aku.”




Tae Do membiarkan Jung Yi beristirahat di pundaknya, menjaganya. Tae Do bahkan membiarkan dirinya kehilangan waktu tidurnya sendiri. Ia juga menjaga Jung Yi dari silaunya sinar matahari yang masuk melalui celah-celah ruangan. Oppa, do that to me, too. Chu~~~



Jung Yi pasti merasa kelelahan, dan Tae Do membantunya untuk meregangkan otot-otot kakunya. Tae Do memelintir tangan Jung Yi, agar tangannya tidak kaku. Ia menekan dengan keras di bagian pundak, agar peredaran darah Jung Yi lancar. Tanpa mengetahui semua itu, Jung Yi hanya mengeluh kesakitan.



“Bukankah kau seorang Pria, kau harus tau cara menjaga dirimu sendiri.” Senyum Tae Do. Tae Do berkata bahwa dirinya memiliki urusan lain, ia pergi mendahului Jung Yi.



Urusan lain yang dimiliki Tae Do adalah masih tentang menjaga Jung Yi. Ia tahu perjalanan ke kerajaan akan memakan waktu lama, terlebih perjalanan di hutan yang penuh dengan semak belukar. Untuk menghindari Jung Yi dari luka, Tae Do membabat habis semua semak belukar. Membuat jalan aman untuk Jung Yi.


Ia juga menghalau para Bandit yang hendak merampok Jung Yi. Semua yang ia lakukan adalah tanpa sepengetahuan Jung Yi.


Di kerajaan, badan Prince Kwang Hee memar di bagian punggung. Luka dalam yang keungu-unguan itu tengah diobati oleh tabib dengan cara akupuntur. Salah satu tabib menyatakan kelegaannya karena luka Prince Kwang Hae tidak sampai mengenai tulang. Tabib bertanya, apa penyebab luka memar di punggung Prince Kwang Hae.


Prince Kwang Hae teringat ulah Jung Yi yang melemparkan beberapa batu untuk mengusir para bandit. Alih-alih mengusir bandit dengan batu tersebut, punggung Prince Kwang Hae yang terkena sasaran. Mengingat kejadian itu, Prince Kwang Hae menghela nafasnya, ia teringat kata-kata Jung Yi, dan mengatakannya ulang, “Penyelamat hidupku yang meninggalkan luka memar itu.” Ungkap Prince Kwang Hae.


Jung Yi berhasil datang tepat waktu di kerajaan. Ia berkumpul bersama beberapa rakyat Joseon yang juga hendak mengikuti kompetisi pengrajin keramik. Tugas pertama mereka adalah mencari kayu untuk pembakaran keramik. Mereka mencari kayu tersebut di hutan yang tak jauh dari kerajaan.



Para kandidat yang lain bekerja secara berkelompok, tapi Jung Yi, ia harus mengandalkan dirinya sendiri. Ia teringat kata-kata kakek untuk menggunakan cemara merah agar kualitas keramik dalam proses pembakaran menjadi baik. Karena tidak menemukan satupun cemara merah di hutan, Jung Yi beranjak ke hutan di bagian selatan.



Jung Yi tidak mengetahui bahwa dirinya telah melewati batas merah pertanda hutan milik kerajaan yang pohonnya terlarang untuk ditebang. Malangnya hanya di daerah itu yang ditumbuhi oleh pohon cemara merah. Belum sempat ia membabat pohon besar yang ada dihadapannya, beberapa petugas datang dengan makian.


Mengapa Jung Yi menebang pohon yang terlarang untuk ditebang oleh kerajaan, mengapa Jung Yi tidak mematuhi peraturan, para penjaga hutan itu memarahi. Tanpa tahu menahu, Jung Yi digeret dan dimasukkan ke dalam penjara. Beberapa kali ia memberikan alasannya, bahwa ia tengah berada dalam kompetisi pengrajin keramik. Namun penjaga tak mau tahu, yang mereka tahu bahwa Jung Yi bersalah.



Di dalam penjara yang tiangnya terbuat dari kayu, Jung Yi memasang wajah memelas. Ini sudah ke seribu kalinya bagi Jung Yi merengek agar minta dilepaskan. She is veeeeeeeeeeeeeeeeeeeeery cute!



Permasalahan bahwa salah satu calon pengrajin di penjara. karena mencoba menebang pohon yang dilindungi kerajaan, sampai ke telinga Kang Chul. Ia mendapat berita ini dari Yook Do. Yook Do menyarankan untuk melaporkan berita ini kepada Prince Sin Seong, karena Prince Sin Seong yang bertanggung jawab terhadap keadaan Bunwoon.



Kang Chun menolak ide Yook Do, ia tengah mencari kesempatan. Sebuah peluang untuk menjatuhkan Prince Kwang Hae, peluang yang dapat membuat kagum Ratu. Kali ini, Kang Chun membiarkan semua masalah itu diketahui oleh Prince Kwang Hae. Ini yang terjadi, bila sesuatu hal yang baik akan dilimpahkan kepada Prince Sing Seong, sedangkan permasalahan buruk akan dibiarkan berserakan hingga Prince Kwang Hae membereskan permasalahan itu. Poor Prince Kwang Hae.


Prince Kwang Hae sendiri yang mengatasi permasalahan ini, ia bahkan datang mengunjungi Jung Yi. Melihat kedatangan Prince Kwang Hae, Jung Yi segera menundukkan kepalanya, ia masih mengira bahwa yang dimaksud Prince Kwang Hae adalah Prince Imhae.




Jung Yi membenarkan duduknya, ia menunduk dan meminta agar dirinya segera dibebaskan. “Prince Kwang Hae, aku Tae Pyung. Kita pernah bertemu di Hae Dol. Aku memang tidak dapat mengembalikan sabuk emas kerajaan, namun aku yang membayarkan semua minuman yang kau minum malam itu. Dan juga, aku yakin bahwa kau telah mendengar bahwa aku telah mencari sabuk emas kerajaan itu ke penjuru Joseon. Tolong aku, pertimbangkan agar kau dapat membebaskanku."



Jung Yi menghentikan kata-katanya seraya mendongakkan kepala. Terkejut melihat pria yang ada di hadapannya. Ia masih bersalah sangka bahwa orang yang ada dihadapannya adalah bukan Prince Kwang Hae.


Jung Yi pun meminta kepada pria yang dianggapnya sebagai pelayan Prince Kwang Hae itu, agar segera membebaskannya. Ia meminta untuk mengatakan kepada Prince Kwang Hae untuk segera mengeluarkannya dari penjara, karena tekad kuat dan mimpinya menjadi seorang pengrajin keramik harus segera tercapai.


Prince Kwang Hae pun teringat mimpi-mimpinya, untuk dapat memperkerjakan pengrajin keramik yang memiliki mimpi besar. Karena Tae Pyung mimpi itu kembali, membangkitkan senyumnya. Dan keputusan untuk membebaskan Jung Yi pun terlontar. Dengan rasa berterimakasih yang amat sangat Jung Yi katakan kepada Prince Kwang Hae.



Bertemunya Tae Do dengan Jung Yi dan tekad Jung Yi untuk masuk ke dalam istana, membuat Tae Do pun  mencari cara untuk dapat memasuki istana. Ia meminta Lady Kolektor untuk mengatakan bagaimana cara untuk dapat memasuki istana secara resmi. Lady kolektor tidak bisa membantu Tae Do, karena saat ini hubungannya dengan istana dalam keadaan yang buruk. Tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan Tae Do pun pergi.



Hwang Ryeong yang sedari tadi memperhatikan Tae Do, dengan kekhawatiran yang tinggi, ia mengejar Tae Do. Kata-katanya memberhentikan langkaih Tae Do, “Oppa, apa alasanmu pergi ke istana? Apakah untuk membalaskan dendam kematian Ayah Jung Yi. Apa mungkin kau mendengar bahwa pembunuh bayaran itu ada di dalam istana? Apa seperti itu, Oppa?”


Tae Do menggeleng pelan, ia terbiasa menyimpan segala hal untuk dirinya sendiri. Sulit untuk menjelaskan, jadi ia memilih diam. Hwang Ryeong tengah dalam keputus asaannya, melihat Tae Do yang belum juga bangkit dari keterpurukan karena Jung Yi, “Oppa, sampai berapa lama lagi kau seperti ini? Mengikuti bayang-bayang yang ditinggalkan oleh Jung Yi. Kau telah melakukan segala hal untuk melindungnya. Sudah waktunya kau kembali ke kehidupanmu, Oppa.”


Hwang Ryeong yang bimbang dan peduli, mengatakan cara untuk dapat memasuki istana, “Jika Oppa mendapat peringkat utama dalam ujian masuk militer yang diadakan oleh kerajaan, maka kau dapat memilih jabatan apapun yang kau mau, itu yang aku dengar.”

Hwang Ryeong masih memiliki keteguhan hati, bahwa suatu saat cintanya yang tak terbalas akan mendapatkan hal yang seharusnya ia dapatkan. “Oppa, aku percaya bahwa semua hal di dunia ini memiliki akhir. Rasa yang kau simpan untuk Jung Yi pun akan menemukan akhir yang tak kau sangka, suatu hari nanti.”


Pagi harinya, Jung Yi di bebaskan dari penjara. Ia tersenyum, tidak sabar untuk melanjutkan beberapa hal yang berkaitan dengan kompetisi pengrajin keramik.



Jung Yi kembali mengumpulkan dahan pohon di hutan. Di hutan itu, tidak ada satupun pohon cemara merah yang tumbuh. Ah, hanya ada satu pohon, itu pun pohon merah muda yang belum menghasilkan batang yang tangguh. Sebenarnya bukan hanya batang yang dibutuhkan, tapi unsur dari pohon cemara merah yang diutamakan. Dengan tenaga dan tubuh mungilnya, Jung Yi mencoba menebang pohon itu.


Ayah Hwang Ryeong memperhatikan Jung Yi. Pria yang tengah diperhatikannya itu sibuk membereskan beberapa ikat kayu yang sudah tertata rapi. Ia tidak mengetahui bahwa Ayah Hwang Ryeong tengah memperhatikannya.


Ayah Hwang Ryeong mendekati Jung Yi, Jung Yi tanpa sengaja beradu pandang dengan Ayah Hwang Ryeong. Jung Yi terkejut dan takut, ia bertanya-tanya apakah Ayah Hwang Ryeong mengenalinya. Menutupi keterkejutannya, Jung Yi memperkenalkan dirinya. Namanya adalah Tae Pyung, ujar Jung Yi.


Ayah Hwang Ryeong memarahi Jung Yi, tanpa mengenali bahwa pria yang ada dihadapannya adalah Jung Yi. Ia menyalahkan Jung Yi bahwa kemarin, keadaan di tempat pengkeramik-an kerajaan kacau balau karena ulahnya. Namun, kedatangan Yook Do menghentikan Ayah Hwang Ryeong untuk memarahi Jung Yi.



Yook Do terheran-heran dengan kayu yang telah tertata rapi itu. Ia bertanya pada Jung Yi mengapa kayu ini berbentuk sembarangan dan ukurannya sangat kecil. Jung Yi pun menjawab dengan semua theory cemara merahnya. Jung Yi hanya mengambil bagian inti dari cemara merah itu, karena bagian lainnya masih sangat muda. Walaupun bentuknya sembarang, namun ini tetap akan menjaga kualitas dari keramik yang tengah dibakar.


Puas dengan jawaban Jung Yi, Yook Do menyuruh Ayah Hwang Ryeong untuk mengantarkan Jung Yi ke kamarnya. Kamar yang disediakan oleh kerajaan bagi para pekerja pengrajin keramik kerajaan.


Sedari tadi, hal yang dilakukan Ayah Hwang Ryeong hanya memarahi Jung Yi. Jung Yi tersenyum, lalu berkata pada dirinya sendiri, perkataan yang tidak bisa langsung ia utarakan kepada Ayah Hwang Ryeong,

“Paman. Ini aku, Jung Yi. Tidak ada hal yang sangat menyakitkan kecuali menyimpan rahasia ini sendiri. Berpura-pura tidak mengenalimu adalah hal yang membuat sedih. Tapi, bagaimanapun juga, aku sangat senang akhirnya kita dapat bertemu lagi.” Ungkap Jung Yi yang disimpan untuk dirinya sendiri.



Kali ini saja, Yook Do meminta Ayahnya untuk mendengarkan pendapatnya. Ini masih tentang permasalahan Jung Yi/Tae Pyung yang diterima sebagai pengrajin kerajaan oleh Yook Do. Kang Chul tetap mempermasalahkan kesalahan Jung Yi yang melanggar aturan kerajaan. Tentang penebangan liar tersebut, Yook Do membela Jung Yi. “Ayah, tidak bisakah sekali ini saja kau mendengar pendapatku. Aku tahu bahwa Tae pyung memiliki bakat dan pengetahuan dalam seni keramik, disbanding dengan para peserta lain.”

Tidak bermaksud untuk menentang Ayahnya, Yook Do pun mempersilakan Kang Chul untuk memberikan test kepada Jung Yi. Sebuah test yang berkaitan dengan kerajinan keramik.

Jung Yi dipanggil untuk menghadap Kang Chul. Dipanggilnya Jung Yi, karena Kang Chul sendirilah yang akan memberikan test. Jika Jung Yi lulus dalam test ini, maka Kang Chul akan menyetujui pendapat Yook Do, untuk menerima Jung Yi sebagai pengrajin kerajaan.

Jung Yi terkejut melihat Kang Chul. Lima tahun lalu, pria tua ini pernah memaki dan menjelek-jelekkan nama Eul Dam, ayah Jung Yi. Jung Yi pun teringat kembali tentang mimpinya, mimpi untuk menjadi pengrajin keramik terbaik sehingga dapat mengalahkan Kang Chul. Ia menyimpan mimpi itu, dan langkah awal untuk menggapainya adalah dengan lolos test ini.


Jung Yi memperkenalkan dirinya sebagai Tae Pyung. Dan test pertama yang diberikan adalah membedakan bahan baku mana dari ketiga bahan baku yang ada dihadapannya, yang sngat cocok untuk dijadikan bahan dasar dalam pembuatan mangkuk.


Jung Yi melakukan hal yang biasa ia lakukan, hal yang pernah kakek guru ajarkan. Untuk dapat membedakan bahan baku dari pembuatan keramik, ia hanya harus menutup matanya. Membedakan dengan menggunakan indera peraba dan pengecap. Satu persatu bahan baku yang ada dihadapannya, Jung Yi bedakan dengan diraba dan di rasa.

Dengan hanya meraba dan merasakan bahan baku itu, Jung Yi bisa mengetahui bahwa hanya bahan baku di piring pertama yang mengandung air hujang, sedangkan di mangkuk kedua mengandung air dari sari bunga, di piring yang terakhir adalah campuran air yang telah disuling. Dan ketiga adalah bahan baku yang sama.



Kang Chul terkesima dengan kemampuan Jung Yi ini. Yook Do memintanya untuk tidak mengeluarkan Jung Yi dari kerajaan, hanya karena jawaban yang Jung Yi berikan tidak sesuai dengan jawaban yang diharapkan Kang Chul.


Di luar ruangan, Ayah Hwang Ryeong dan temannya tengah melakukan taruhan. 20 nyang untuk taruhan bahwa Jung Yi tidak akan lolos, sedangkan 10 nyang taruhan yang dipasang bahwa Jung Yi akan menang. Ayah Hwang Ryeong bertaruh 20 nyang, ia yakin sekali bahwa Jung Yi tidak akan lolos. Namun, saat Jung Yi keluar ruangan.


Wajahnya berubah pucat, Ayah Hwang Ryeong dan temannya menebak-nebak. Seketika senyum Jung Yi merebak dan ia ternyata dinyatakan lulus.
Bersambung  Sinopsis Goddess of Fire Jung Yi episode 7 part 2

0 komentar:

Posting Komentar

 

2011 Copyright Makal Linux