Kamis, 18 Juli 2013

Sinopsis Goddess of Fire, Jung Yi episode 6 part 1



Sinopsis Goddess of Fire, Jung Yi episode 6 part 1

Prince Kwang Hae dan Jung Yi bertemu tanpa mengenali satu sama lain, sementara, seseorang menemukan gadis kecil yang lima tahun lalu bersamanya. Tae Do. Ia mengenali dan menemukan Jung Yi.

Sinopsis Goddess of Fire Jung Yi episode 6 part 1


Sabuk emas kerajaan itu akan sangat menyusahkan bila hilang, engga ada alasan lain selain meminta dengan terburu-buru kepada orang yang menyimpannya. Prince Kwang Hae melakukan hal itu, ia memaksa Jung Yi untuk menyerahkan sabuk emas kerajaan yang saat ini telah hilang.


Bentakan demi bentakan, Jung Yi balas dengan hal yang sama. Bukankah Jung Yi yang seharusnya kesal karena ia harus membayar semua pesta semalam akibat ulah Prince Imhae. Tapi mengapa sekarang giliran dirinya yang dimarahi oleh orang yang sama sekali belum ia kenal.


Jung Yi sama sekali  engga mengetahui kalau orang yang ada dihadapannya adalah Prince Kwang Hae  yang asli. Dan Prince Kwang Hae belum juga tau kalau sabuk emas kerajaan itu sudah berpindah tangan, sabuk emas kerajaan itu bukan lagi berada bersama Jung Yi. Jung Yi pun sama sekali engga mengetahui siapa orang yang mencurinya.


Engga berhasil mendapatkan apa yang Prince Kwang Hae inginkan, kali ini ia mencobanya dengan senyuman. Mengiming-imingi Jung Yi dengan hadiah besar yang akan di dapat bila Jung Yi menyerahkan dengan segera, sabuk emas kerajaan kepada Prince Kwang Hae.


Mendengar reward yang akan diberikan kepadanya, mata Jung Yi terbelalak. Ia mencoba mencari-cari alasan, menghitung reward yang akan ia dapat, namun pada akhirnya, ia harus mengaku bahwa sabuk emas kerajaan itu sudah hilang.


Hilang? Dan Jung Yi baru mengatakannya sekarang? Prince Kwang Hae geram, ia kembali membentak Jung Yi. Bentakan yang membuat para selir mengusir mereka dari tempat Gingsaeng tersebut. Mau engga mau, adu mulut harus dilakukan di tempat yang berbeda.



Di luar tempat Gingsaeng, Prince Kwang Hae mengancam Jung Yi untuk segera mencari pencuri yang mencuri sabuk emas kerajaan. Karena Jung yi yang mengenali ciri-ciri orang yang mencurinya, maka Jung Yi harus pergi bersama Prince Kwang Hae mencari pencuri tersebut. Pencuri itu pasti belum pergi jauh, mereka masih memiliki kesempatan untuk mencarinya.

Namun, bila Jung Yi mencampuri urusan Prince Kwang Hae dalam mencari pencuri itu, maka waktunya akan terbuang sia-sia. Kakek guru pun akan sangat marah kalau tau Jung Yi kembali ke rumah dalam waktu yang telat. Jung Yi mencoba menolak. Tapi tolakan itu langsung pudar ketika Prince Kwang Hae mengancam Jung Yi.


Prince Kwang Hae memberikan ancaman, bahwa Jung Yi akan dibawanya ke kantor hukum kerajaan karena bisa jadi Jung Yi terlibat persesengkolan dalam pencurian sabuk emas kerajaan. Mendengar hal itu, dengan setengah hati Jung Yi mengiyakan. Tapi, Jung Yi terus mencari cara agar ia bisa terlepas dari Prince Kwang Hae.

Mereka menelusuri pasar, Jung Yi berjalan mendahului untuk mengarahkan jalan.



Beberapa kali ia mengelabui Prince Kwang Hae. Seperti merusak sepatunya sendiri, dan meminta Prince Kwang Hae membelikan sepatu yang baru. Jung Yi mencoba seluruh sepatu yang ada di toko, menyocokkan dengan ukuran kakinya, namun engga ada satu pun yang memiliki ukuran pas, terkecuali sepatu yang paling mahal.


Prince Kwang Haelah yang harus membayar sepasang sepatu mahal itu, karena informasi yang dimiliki Jung Yi mengenai pencuri sabuk emas kerajaan adalah sangat penting.



Belum lagi, ulah Jung Yi yang mengajak Prince Kwang Hae makan di sebuah kedai ramai, dengan memesan banyak makanan dengan porsi double. Seperti seseorang yang belum mengisi perutnya selama sehari semalam, Jung Yi melahap semua hidangan yang disuguhkan. Prince Kwang Hae hanya berdecak heran dan kesal.


Melihat kekesalan Prince Kwang Hae, Jung Yi memberikan alasan, bahwa otaknya akan berjalan cemerlang bila perutnya kenyang. Untuk itulah, kenapa ia harus memakan banyak makanan. Agar nantinya, Jung Yi bisa mengingat ciri-ciri pencuri sabuk emas kerajaan itu. Prince Kwang Hae hanya mengiyakan.


Saat tengah melahap makanannya, ide cemerlang muncul seketika Jung Yi melihat sekelompok petugas penjaga keamanan pasar yang tengah beristirahat di dekat mereka.


Jung Yi berpura-pura untuk pergi ke kamar mandi, perutnya terasa sakit. Ia berjinjit menjauh dari Prince Kwang Hae seraya membawa sepatu milik Prince Kwang Hae.


Sepatu milik Prince Kwang Hae itu, ia lempar tepat ke meja para petugas penjaga keamanan, dan… Jung Yi melarikan diri.


Siapa lagi yang terkena omelan dari para petugas penjaga keamanan itu, kalau bukan pria yang hanya mengenakan satu sepatu, Prince Kwang Hae. Cute~



See. Jung Yi dan Prince Kwang Hae memang ditakdirkan untuk bersama. Bahkan Prince Kwang Hae sendiri yang menjadikan hal itu semakin jelas, mengikatkan benang merah.. **That’s tambang merah, dude** That’s tali baju**


Setelah berurusan dalam mengatasi masalah yang melibatkan dirinya akibat ulah Jung Yi, Prince Kwang Hae mencari Jung Yi. Dan setelah menemukannya, hilang sudah kepercayaan Prince Kwang Hae terhadap Jung Yi. Maka dari itu, ia harus mengikat tangan Jung Yi berdampingan dengan tangannya. Mengikatnya agar Jung Yi engga lagi bisa pergi begitu saja darinya.

Jung Yi mengeluh, ia memang benar-benar sial hari ini.



Di toko milik Lady Kolektor, Tae Do menyerahkan sabuk emas kerajaan. Tugasnya kali ini berjalan dengan baik. Lady Kolektor tersenyum puas, karena sejak awal ia berkeyakinan bahwa Tae Do akan dengan sangat mudah menjalankan tugasnya.


Bagi Tae Do, keadaan genting yang dialami oleh orang lain adalah hal yang sangat mengganggunya. Untuk itu, ia sebisa mungkin membantu orang lain yang ada di sekitarnya. A hero. Menjaga keselamatan Hwang Ryeong pun bukan menjadi sesuatu hal yang special lagi baginya.


Siang itu, ketika mengetahui bahwa Hwang Ryeong akan melakukan transaksi pembelian bahan baku pembuatan keramik, dengan para penjual yang licik, Tae Do khawatir. Tae Do yang merasakan kekhawatiran pun akhirnya pergi menemani Hwang Ryeong ke tempat yang mereka tuju.

Sebenarnya, tanpa Hwang Ryeong minta, Tae Do akan tetap pergi bersamanya, untuk menjaga keselamatan Hwang Ryeong. Kepergian Jung yi memberikan keuntungan banyak bagi Hwang Ryeong, perhatian Tae Do akan terus menerus tercurah padanya, meskipun demi sedikit.



Di tempat transaksi, Tae Do hampir saja menghabisi para penjual bahan baku yang licik, mereka meminta tambahan uang yang sangat tinggi dan mencoba menyakiti Hwang Ryeong. Namun, niat Tae Do itu pun dicegah oleh Hwang Ryeong. Hwang Ryeong memiliki cara lain selain menggunakan kekasaran.


Dengan menutupi ketakutan dan kegugupannya, Hwang Ryeong mengeluarkan daftar penjualan gelap yang dilakukan oleh para penjual bahan baku. Daftar itu menjadi senjata yang membuat para penjual bahan baku bertekuk lutut dihadapan Hwang Ryeong.

Tae Do yang kagum dengan taktik jenius Hwang Ryeong, ia tersenyum.

Hwang Ryeong engga lagi sanggup menahan ketegangan yang ia rasakan. Setelah keluar dari tempat transaksi, Hwang Ryeong kehilangan tenaganya. Ia benar-benar sangat gugup menghadapi para penjual itu.


“Apakah kau baik-baik saja?” tanya Tae Do. Hwang Ryeong menjawabnya seraya diikuti dengan senyuman, “Apakah oppa pikir aku baik-baik saja?”. “Kau gemetar.” Jawab Tae Do seraya membantu Hwang Ryeong.


Jung Yi membawa Prince Kwang Hae ke daerah dipenuhi oleh bandit. Alasan mengapa Jung Yi mengajak Prince Kwang Hae ke tempat itu adalah karena biasanya para pencuri akan membawa barang curian mereka ke sebuah tempat yang sepi dan kumuh.


Setibanya di tempat yang Jung Yi maksud, para bandit itu memperhatikan kedatangan kedua orang yang tangannya saling terikat satu sama lain. Para bandit menanyakan maksud kedatangan Jung Yi dan Prince Kwang Hae.


Jung Yi menjelaskan bahwa mereka tengah mencari seorang pencuri. Dijabarkanlah ciri-ciri orang yang tengah mereka cari oleh Jung Yi, “Orang itu memiliki perawakan yang kuat. Wajahnya putih pucat dan beralis mata tebal. Matanya berbinar dan hidungnya sangat mancung.”

Mendengar penggambaran Jung yi para bandit itu langsung menatap curiga kea rah Prince Kwang Hae. Bukankah ciri-ciri yang disebutkan oleh Jung Yi itu sangat mendekati mirip dengan ciri-ciri yang dimiliki oleh Prince Kwang Hae. HAAAAAAAAAAHA.


“Kalau bisa dibilang, pria itu tampan dan tinggi.” Resume Jung Yi. Mata para bandit melihat Ke arah Prince Kwang Hae, memperhatikanya dari ujung kepala sampai ujung mata kaki. Prince Kwang Hae mengerutkan kening dan menggeleng, mengisyaratkan bahwa yang dimaksud Jung Yi itu bukan dirinya.

Di perhatikan seperti itu, Prince Kwang Hae protes, “Apakah kali ini kau menuduhku sebagai seorang pencuri?”. Jung Yi tertawa mengejek, “Sebaiknya kau lebih sering berkaca. Pria itu sangat bersinar meskipun hanya sekilas, ia sangat SHINing.” Hihi Jung yi tetap memuji pencuri yang ia maksud. “Apa kau berada di pihak pencuri itu.” Protes Prince Kwang Hae. He is jealous.


Mendengar dua orang yang ada dihadapan mereka bertengkar, para bandit itu menyuruh Prince Kwang Hae dan Jung Yi untuk pergi. Namun ternyata di pertengahan jalan, para bandit malah menyerang dari arah belakang.

Dengan kepanikan tingkat tinggi, Jung Yi menarik Prince Kwang Hae untuk berlari menghindari para bandit. See. Remember, their childhood is repeating ^^~


Karena lelah berlari, Jung Yi terjatuh beberapa kali. Untuk itu, Prince Kwang Hae menyuruh Jung Yi untuk menyiapkan diri agar dapat bertarung melawan bandit bersamanya. Ketimbang berlari, mereka haruslah melawan para bandit. Tapi, gerakan Jung Yi yang meragukan membuat Prince Kwang Hae menyuruhnya untuk mundur dan berlindung.


Dengan  kemampuan bertarungnya, dengan sangat mudah Prince Kwang Hae menjatuhkan para bandit. Namun, Jung Yi malah membuat semuanya menjadi kacau.


Dari kejauhan ia malah melemparkan banyak batu besar ke arah para bandit, namun meleset. Lemparannya meleset, batu-batu itu hampir saja mengenai kepala Prince Kwang Hae.



Para bandit pergi berlari ketakutan, dan Jung Yi lagi-lagi terjatuh. Tangannya terluka. Jung Yi memuji dirinya sendiri, “Kalau bukan karena aku, maka kau akan berada dalam bahaya.” Ungkap Jung yi seraya meniupi bekas luka di tangannya. “Aku penyelamatmu, tuan muda.” Lanjutnya seraya terseyum.


“Iya. Kau penyelamatku. Yang kau lakukan, dengan semua lemparan batu yang diarahkan kepadaku, mungkin aku sudah mati saat ini karena kau.” Ucap Prince Kwang Hae. THAT. Good sarcasm.


Rasa bersalah Jung Yi membuatnya bertekad untuk membantu Prince Kwang Hae hingga menemukan sabuk emas kerajaan yang mereka cari. Namun, kebalikan bagi Prince Kwang Hae, keberadaan Jung Yi yang dirasa useless, membuatnya kesal “Kenapa kau mengikutiku.” “Kita pasti akan menemukan sabuk emas kerajaan itu.” Ungkap Jung Yi.


Prince Kwang Hae harus pergi ke suatu tempat, karena ia tahu bahwa tempat yang akan ia tuju memiliki keterkaitan dengan hilangnya sabuk emas kerajaan yang tengah ia cari. Dan untuk pergi ke tempat itu, ia harus menjauhi Jung Yi. Prince Kwang Hae harus pergi sendiri ke tempat yang dimaksud. Untuk itulah, mengapa Prince Kwang Hae menyuruh Jung Yi untuk pergi.


Eih, Prince Kwang Hae bahkan meninggalkan Jung Yi begitu saja saat Jung Yi tengah membeli obat-obatan untuk kakek guru. Tanpa sepengetahuan Jung Yi, Prince Kwang Hae pergi begitu saja.


Sedangkan Jung Yi, ia sibuk meminta tabib untuk membuatkannya banyak ramuan obat. Satu untuk batuk keras kakek, obat untuk gejala mual yang dirasakan kakek dan obat untuk mengatasi sakit tulang. Obat-obatan itu dibeli Jung Yi dalam jumlah yang banyak, untuk persediaan selama beberapa bulan mendatang.

Di tengah perjalanan, pengumuman besar tempampang. Semua orang berkumpul untuk mengetahui isi dari pengumuman tersebut. Ah, ternyata tentang kerajaan yang akan membuka audisi pengrajin keramik, yang nantinya mereka akan dipekerjaan di istana dan mendapat tunjangan hidup yang baik.




Semua orang mundur, karena mereka menganggap menjadi pengrajin keramik bukan sesuatu hal yang mudah. Pengrajin keramik memang harus terlahir menjadi pengrajin keramik, bakat yang kuat yang dibutuhkan, ungkap para warga.

Seseorang mendekati pengumuman tersebut, Jung Yi. Jung Yi teringat mimpi ayahnya untuk menjadikan dirinya sebagai seorang pengrajin keramik tersohor di Joseon. Ia juga teringat kala dirinya memaki Kang Chul dengan sumpahnya untuk menjadi pengrajin keramik terbaik. Dengan semua tekad yang ia miliki Jung Yi menyimpan pengumuman itu.

Tempat yang dituju oleh Prince Kwang adalah kediaman Lady Kolektor. Lady Kolektor sudah dikenal sebagai salah seorang yang selalu mengetahui seluk beluk yang tengah terjadi di dalam kerajaan  Maksud kedatangan Prince Kwang Hae pun langsung diketahui oleh Lady Kolektor.

Bila kedatangan Prince Kwang Hae adalah untuk mencari sabuk emas kerajaan, maka Prince Kwang Hae telah datang di waktu yang sangat telat. Karena sabuk emas kerajaan itu sudah diserahkan kepada client Lady Kolektor. Prince Kwang Hae ingin mengetahui siapa client yang memerintahkan Lady Kolektor untuk mengambil paksa sabuk emas kerajaan? Lady Kolektor menutup mulutnya, royalitas terhadap kualitas layanannya engga akan pernah jatuh. Bahkan bila Prince Kwang Hae mencoba membunuhnya untuk mengorek informasi. Lady Kolektor akan tetap diam.

Namun Prince Kwang Hae langsung mengetahui bahwa sabuk emas kerajaan itu sudah berada di tangan Ratu, guna menjatuhkan dirinya.


Hilangnya sabuk emas kerajaan membuat Raja marah besar, terlebih kaki tangan ratu yang melaporkan kepada raja bahwa sabuk emas kerajaan di temukan di tempat prostitusi. Raja yang kehilangan kesabaran memberi hukuman kepada Prince Kwang Hae. Prince Kwang Hae selalu menjadi seseorang yang engga akan pernah bisa menyalahkan Prince Imhae. Ia selalu berusaha menutupi segala masalah Prince Imhae. Precious little brother.


Engga menyimpan pemberian dari Raja dengan baik, maka sama artinya dengan melecehkan kerajaan. Untuk itu, engga tanggung-tanggung raja memberikan hukuman kepada Prince Kwang Hae dengan menurunkan jabatannya, dari level tertinggi di bidang kerajinan keramik, sekarang posisi itu Raja pindah tangankan kepada Prince Sin Song. Sedangkan Prince Kwang Hae hanya menjabat sebagai assisten.

Di sisi lain, Prince Sin Song cemas bahwa perintah raja tersebut akan membuat jarak antara dirinya dan Prince Kwang Hae menjadi melebar. Ia takut Prince Kwang Hae akan menjauhkan diri, karena bagi Prince Sin Song Prince kwang Hae adalah kakak yang sangat ia hormati dan sayangi >.<


Kekhawatiran itu, Prince Sinsong sampaikan kepada Prince Kwang Hae dan Prince Kwang Hae berjanji bahwa dirinya akan selalu berada di samping Prince Sin Song. Kejadian ini engga akan mengubah hubungan mereka.



Sesampainya di rumah, seperti satpam, kakek menunjukkan ratu wajah kesal. Ia sangat khawatir, mengapa Jung Yi datang telat. Belum lagi, Jung yi memberikan alasan bahwa uang yang di dapat dari penjualan keramik putihnya telah dicuri. Kakek hanya menghembuskan nafas kesal.


Tapi bagi Jung Yi hal yang terpenting untuk kakek adalah obat-obatan. Ia dengan bangga menunjukkan ke arah kakek guru beberapa tumpuk obat-obatan. Jung Yi segera bergegas pergi ke dapur untuk menyiapkan makanan dan obat-obatan untuk kakek. Ia meletakkan tasnya begitu saja tepat di samping kakek.


Kakek yang penasaran dengan isi tas Jung Yi, akhirnya membongkar isinya. Ia menemukan pengumuman kerajaan mengenai kompetisi pengrajin keramik yang diadakan oleh istana. Apa yang harus kakek lakukan, apakah ini sudah saat yang tepat baginya untuk melepas kepergian Jung Yi. Poor kakek guru.

Bersambung Sinopsis Goddess of Fire, Jung Yi episode 6 part 2

0 komentar:

Posting Komentar

 

2011 Copyright Makal Linux