Jumat, 19 Juli 2013

Sinopsis Goddess of Fire, Jung Yi episode 6 part 2



Sinopsis Goddess of Fire Jung Yi episode 6 part 2


Masalah terjadi pada supply keramik lukis yang diterima oleh kerajaan. Banyak dari keramik itu yang lukisan di atas keramiknya berubah buram dan kualitasnya terlihat sangat buruk. Orang yang bertanggung jawab atas kesalahan ini adalah Lady Kolektor. Lady Kolektor menjadi pensupply utama bagi kerajaan, ia bekerja di bawah perintah Kang Chul.


Melihat kekacauan itu, Kang Chul langsung memutuskan bahwa ia engga lagi akan melakukan kerja sama bisnis dengan Lady Kolektor. Ancaman Kang Chul ini sebenarnya hanya sekedar ancaman, karena bagaimana pun juga, Lady Kolektor adalah satu-satunya pensupply keramik untuk kerajaan yang dapat diajak bekerja sama dan terpercaya. Walaupun Kang Chul berkata bahwa ia akan memutuskan hubungan kerja dengan Lady Kolektor, nantinya Kang Chul akan memanggil dan melakukan kerja sama ulang dengannya.



Hwang Ryeong berusaha untuk meyakinkan Kang Chul bahwa keramik yang mereka supply untuk kerajaan engga ada masalah. Masalah itu datang bukan dari mereka, namun dari pihak pendistribusian. Mungkin ada kaitannya dengan pemasaran gelap. Kang Chul tetap berada pada pendiriannya, ia memutuskan untuk engga lagi melakukan kerja sama bisnis dengan Lady Kolektor.



Peristiwa ini membuat Hwang Ryeong merasa bersalah, ia meminta maaf kepada Lady Kolektor dan ia bersedia untuk menerima hukuman apapun yang diberikan kepadanya. Bukan masalah hukuman apa yang harus diberkan kepada Hwang Ryeong. Hal itu enggalah penting bagi Lady Kolektor, hal yang terpenting adalah bagaimana cara mengubah keputusan Kang Chul.



Semua orang memiliki kelemahannya masing-masing, dan Lady Kolektor mencoba mencari kelemahan Kang Chul. Kang Chul adalah seorang ayah, dan kelemahan dari seorang ayah, tentunya adalah anaknya. Lady Kolektor berpikir keras, membuat satu rencana yang melibatkan anak Kang Chul, siapa lagi kalau bukan Yook Do.


Ia meminta Hwang Ryeong menjadi bagian dari rencananya ini. Lady Kolektor akan menggunakan Hwang Ryeong untuk menjatuhkan Yook Do. Hwang Ryeong diberikan mandate oleh Lady Kolektor untuk sebisa mungkin mengambil hati Yook Do. Membuat Yook Do jatuh cinta kepadanya, sehingga bila hati Yook Do sudah berada di tangan Hwang Ryeong, maka semuanya akan berimbas terhadap keputusan Kang Chul.


Dengan ragu, Hwang Ryeong menerima perintah tersebut. Hatinya hanya untuk Tae Do, bagaimana bisa ia membaginya kepada orang lain. Walaupun hanya kepura-puraan, akan sangat sulit bagi Hwang Ryeong melakukannya. Tapi, ini merupakan salah satu pembuktian, apakah Hwang Ryeong adalah seseorang yang memiliki loyalitas tinggi kepada Lady Kolektor atau malah sebaliknya.



Jung Yi menyiapkan segala hal untuk kakek guru, selama ia pergi, persediaan obat-obatan, makanan dan pakaian sudah tersedia. Kakek guru hanya tinggal memakainya. Terutama obat-obatan, Jung Yi memberikan beberapa resep obat-obatan kepada kakek, ia juga mengisi botol-botol arak dengan obat-obatan. Sampai-sampai kakek marah dengan hal itu, mengapat arak yang ia minum dari botol arak itu berubah menjadi rasa obat. Jung Yi hanya terkikik mendengar celotehan kakek.



Kakek bertanya, “apakah kau akan benar-benar pergi?” ia mengeluarkan selembaran pengumuman yang ia temukan di dalam tas Jung Yi. Jung Yi memberikan alasan, “aku ingin menjadi pengrajin keramik terhebat di Joseon, kakek guru.”



Ia menyimpan alasannya yang sebenarnya, alasan mengapa Jung Yi memutuskan untuk pergi dan mengikuti kompetisi pengrajin keramik yang diadakan oleh kerajaan. Karena Jung Yi merasa bahwa  bila ia memiliki kekkuatan dan mendapat jabatan yang baik, maka ia akan mengungkap penyebab kematian ayahnya. Bukan hanya itu, ia juga akan dapat menghapus semua tuduhan buruk terhadap ayahnya. Membersihkan nama baik ayah, hanya itu tekad kuat yang mendorong Jung Yi untuk mempertaruhkan kehidupannya.



Jung Yi mempersiapkan bekal untuk pergi ke kota, beberapa pakaian pria dan….. sepatu anyam milik Tae Do.



Satu-satu hal yang dapat mengingatkannya pada Tae Do. Jung Yi mencoba sepatu anyam itu, ia bergumam, “Ah, sepatu ini sudah muat dengan ukuran kakiku. Padahal dulu terlalu besar.” Ungkapnya seraya tersenyum.


Di sisi sungai, beberapa penyelundup datang, mereka tengah menyelundupkan satu peti keramik putih. HERO. Tae Do menelisik, ia memperhatikan para penyelundup dan di waktu yang tepat. Tae Do melumpuhkan para penyelundup tersebut.


Tujuan utama Tae Do melakukan hal itu adalah hanya untuk menemukan orang yang telah membunuh ayah Jung Yi. Saat bertarung melawan para penyelundup, Tae Do engga benar-benar menghunuskan pedangnya. Ia hanya menyayat bagian lengan baju mereka, hanya untuk mengetahui apakah ada di antara salah satu penyelundup yang memiliki bekas luka sayatan pedang di bagian bahu. Nol. Ia engga menemukan apapun. Setiap kali liat Kim Bum in action, berasa nonton iklan shampoo, indaaaah banget rambut panjangnya bummie kim.


Pagi harinya, Kakek Guru mempersiapkan nama pria yang cocok untuk Jung Yi. Namanya bukan Jung Yi lagi, ungkap kakek, sekarang Jung Yi berganti nama menjadi, YOO TAE PUNG. Tae pung, Kakek Guru memilihkan nama itu karena, ia berharap bahwa Jung Yi menjadi seseorang yang renda hati dan jauh dari bahaya.


“Kakek, apakah kau menangis?” tanya Jung Yi. “Tentu saja, aku menangis. Akhirnya aku menjadi seseorang yang bebas, tentu saja aku menangis.” Jawab Kakek Guru. Mereka sama-sama menyimpan kepedihan.


Dengan berat hati, Jung Yi pergi meninggalkan kakek guru. Kakek guru hanya tersenyum melihat kepergian Jung Yi, ia menguatkan diri bahwa gadis kecil yang lima tahun lalu memohon kepadanya untuk dijadikan murid, ia sudah tumbuh besar sekarang.


Jung Yi pergi mengunjungi makam Ayahnya, ia memberikan bunga cantik untuk ayah dan berkata, “Ayah.. Ini aku Jung Yi, tapi sekarang namaku berubah menjadi Yoo Tae Pung. Dengan nama itu aku bisa menjadi apa yang ayah inginkan. Ayah, sebenarnya aku tidak ingin berada di sini, tanpa predikat seorang pengrajin keramik terbaik di Joseon.”


“Tapi, ayah. Aku sangat, sangat, sangat, sangat, merindukan ayah. Ayah, ,kali ini aku berjanji, aku tidak akan datang sebelum aku mendapatkan predikat itu. Ayah, aku benar-benar berjanji. Ayah maafkan aku. Aku tidak sedang menangis.”


Jung Yi mencoba menahan air matanya dengan menatap ke arah langit, “aku tidak sedang menangis ayah, aku sedang memandangimu. Oppa akan datang menjengukmu ayah. Tenang saja.”


Hal pertama yang Jung Yi lakukan setelah sampai ke kota adalah, mogo.. makan. Perjalanan jauh membuatnya sangat amat kelaparan, ia memesan banyak menu dan menghabiskannya dengan sekejap.

Malangnya Jung Yi duduk engga berjauhan dengan para bandit yang beberapa waktu lalu bertemu dengan nya dan Prince Kwang Hae. Bandit itu mencoba menjadikan Jung Yi sebagai target, target untuk dirampok. Jung Yi dalam bahaya, engga ada siapapun disampingnya, Prince Kwang Hae atau siapapun yang akan membantu. Say who? Whooooooooo?



Saat Jung Yi tengah berjalan di tempat yang sepi, para bandit segera mengitarinya. Mereka merampas milik Jung Yi. Tas yang berisi precious sepatu anyam yang Tae Do berikan. Engga ada yang bisa Jung Yi lakukan selain berteriak, tapi malang teriakannya engga digubris oleh siapapun.


Kkekekee.. termasuk oleh Tae Do, ia yang engga mengenali bahwa seseorang yang baru saja berteriak adalah Jung Yi. Mendengar teriakan seperti itu, Tae Do hanya berlalu, berlalu untuk membantu. Wu~



Jung Yi kehilangan tasnya dan para bandit engga mendapatkan hal yang mereka cari. Engga ada uang atau emas atau benda berharga lainnya di dalam tas Jung Yi. Yang ada hanya sepasang sepatu anyam yang dibungkus dengan slayer sutra. Para bandit mengira bahwa benda yang ditutupi oleh slayer sutra tersebut adalah emas atau uang, tapi, hanya sepasang sepatu anyam???



Dengan kesal, mereka membuang sepatu anyam itu. Tae Do yang memperhatikan para bandit, segera menangkap sepatu anyam yang dilempar oleh para bandi. Melihat kedatangan Tae Do, para bandit ketakutan dan mereka berlari menjauhi Tae Do.


Tae Do berkata kelu, “siapa kau, sebenarnya siapa kau? Membawa benda semacam ini?” tanya Tae Do.


Dengan segala rasa penasarannya, Tae Do bergegas mencari keberadaan Jung Yi. Go Tae, Go~~



Hwang Ryeong melaksanakan perintah Lady Kolektor. Ia pergi menemui Yook Do, di tempat yang sangat disukai oleh Yook Do. Dengan sangat mudah bagi Hwang Ryeong untuk membuat Yook Do jatuh hati padanya. Wajah cantik, suara lembut dan grace yang dimiliki oleh Hwang Ryeong benar-benar membuat Yook Do jatut hati. Someone is in love. Yook Do.



Hwang Ryeong memberikan zat pewarna termahal yang hanya bisa di temukan dari perbatasan Joseon yang jauh. Dan ia sengaja memberikan benda itu terhadap Yook Do karena Yook Do loyalitas Yook Do dalam membuat keramik.



Tae Do terus menerus mencari keberadaan Jung Yi, sampai larut. Ia pergi ke penampungan gelandangan. Ke berbagai tempat ia telusuri.



Sementara, seseorang yang tengah dicarinya tengah duduk seraya meratapi diri, kehilangan sesuatu hal yang sangat berharga bagi dirinya, “Ada sepasang sepatu anyam milik Oppa di tas itu. Padahal, bila aku bertemu kembali dengan Oppa maka aku dengan senang akan menunjukkan pada Oppa bahwa sepatu itu sekarang sudah bisa aku pakai.”


Ia menghela nafas, dan perlahan air matanya mengalir, “Aku benar-benar menjaga sepatu itu, sepatu anyam yang selalu menemaniku setiap saat. Saat aku sangat merindukan Oppa, benda itu satu-satu nya yang aku miliki. Hal yang dapat mengingatkanku pada Oppa.”


“Maafkan aku…” Jung Yi menangis, membenamkan wajahnya. Tanpa mengetahui bahwa seseorang datang menghampiri. A GORGEOUS TAE DO berhasil menemukan Jung Yi.



Gadis kecil, teman bermainnya yang masih menyimpan banyak tempat di hati dan pikiran Tae Do. Jung Yi. Ada di hadapannya saat ini.

Tae Do-kun… Chu~~
Bersambung Sinopsis Goddess of Fire Jung Yi episode 7

0 komentar:

Posting Komentar

 

2011 Copyright Makal Linux