Selasa, 16 Juli 2013

Sinopsis Goddess of Fire, Jung Yi episode 3 part 2

Sinopsis Goddess of Fire, Jung Yi episode 3 part 2






Eul Dan dan Jung Yi sampai ke gubuk tua tempat guru dari Eul Dam tinggal. Kakek guru tua tserbut tengah tertidur pulas, dengan sisa-sisa arak yang bergelimpangann. Jung Yi enggan untuk hormat kepada kakek guru, namun Eul dam menyuruhnya untuk melakukan penghormatan. Dengan malas, akhkirnya Jung Yi pun melakukan ritual penghormatan.



Eul Dam memperlihatkan serpihan kendi, sekilas kakek guru melihat pecahan kendi tserbut, ia sudah mengetahui bahwa satu serpihan telah hilang. Mendengar hal tserbut, Jung Yi terkesima. Kakek guru memang memiliki kemampuan di atas rata-rata, namun sifat pemalas dan pemabuknya menjadikan dirinya tersudut dari para pesohor pengrajin keramik yang ada di joseon.



Eul Dam memohon kepada kakek guru untuk mebantunya memperbaiki kendi, ia juga meminta kakek guru untuk menjaga Jung Yi sementara waktu. Jung yi enggan untuk ditinggal sendiri bersama kakek guru. Kakek guru pun memberikan tantangan kepada Jung Yi. Apakah Jung yi bisa menemukan bahan baku pembuat kendi pusaka tserbut.

Jung Yi pun diajak ke sebuah gudang yang berisi kendi-kendi dan bahan-bahan utama dari keramik. Jung yi sangat terkesima melihat deretan kendi besar dan kecil yang tertata rapi.



Selagi Jung Yi mencari bahan baku untuk pembuatan serpihan kendi pusaka, Kakek Guru dan Eul Dam berbicara di sebuah ruangan terpisah. Kakek guru menunjukkan sebuah kertas keberuntungan ramalan yang kala itu pernah ia buat untuk Jung Yi. Kakek guru mengatakan bahwa Jung yi benar-benar akan melakukan hal yang besar.


Kakek guru sebenarnya hanya memberikan tantangan kepada Jung Yi untuk mencari bahan baku dari kendi pusaka. Yang pada dasarkan bahan baku tersebut sudah lah engga lagi diproduksi di jaman joseon era saat itu. Entah berapa kali Jung yi harus mencari bahan baku kendi pusaka, karena ia engga akan pernah menemukan bahan baku untuk kendi pusaka.



Eul Dam dan Kakek guru memriksa apa yang tengah dilakukan Jung Yi. Jung yi sudah memiliki firasat bahwa bahan baku untuk kendi engga lah tersedia di gudang itu. Jung yi pun berkata, bahwa dari pada mencari hal yang tidak ada, Jung Yi memiliki ide bahwa ia akan membuat bahan baku yang sama dengan pencampuran dari beberapa bahan baku yang ada.




Cara Jung Yi menentukan bahkan baku, sangatlah unik. Ia engga Cuma menyentuh satu persatu bahan baku di setiap kendi yang ada di ruangan itu, ia bahkan menicicipinya mnenggunakan lidah. Untuk memastikannya lagi, Jung Yi mencium aroma dan ia sangat mengenali aroma khas dari masing-masing bahan baku yang ada.

Kakek guru hanya tertawa melihat Jung Yi, Eul Dam malah khawatir melihat Jung Yi ynag membedakan bahan  baku dengan mencicpinya dengan menggunakan lidah.



Eul dam dan Taek Do datang mengunjungi istana. Mereka harus bertemu dengan Prince Kwang Hee, untuk membuat sagalanya menjadi lebih jelas.



Yook Do datang menemui Prince Kwang Hee, ia menanyakan dimana keberadaan kendi kerajaan pusaka. Dengan terbata Prince Kwangg Hee menjawab, bahwa kendi tserbut tengah di simpan ditempat yang lebih aman. Nanti bila waktunya tiba, kendi akan diletakkan di tempatnya seperti semla.

Yook Do menjawab dengan tulus, “Jika terdapat hal yang dapat aku bantu, aku mohon jangan sungkan untuk meminta bantuan kepadaku, Yang Mulia. Meksipun hal tserbut sangat berbahaya. Aku akan tetap membantu Yang Mulia.”

Penjaga istana memberikan kabar kepada Prince Kwang Hee bahwa Eul dam dan Tae Do datang untuk menemui Prince Kwang Hee. Prince Kwang Hee dengan terburu-buru menjawab kepada pengawal kerajaan bahwa mereka sangat diperbolehkan unuk bertemu dengan prince kwang hee saat ini juga.

Selagi menunggu Eul Dam yang tengah menemui Prince Kwng Hee. Ketua pengawal istana memberikan tawaran kepada Tae Do untuk menunjukan kebolehannya dalam memanah. Tae Do-kun benar-benar sangat amat goddess mahir dalam memainkan anak panahnya. Ia berhasil memanah tepat sasaran. Memanah ke arah benda yang statik sampai benda yang bergerak pun, TAE DO-CHAN, DAEBAK!! COME TO MAMA #HUG

 Eul dam datang menemui Prince Kwang Hee. Dengan penuh rasa bersalah, Eul Dam memohon kepada Prince kwang hee untuk menjaga  Jung Yi. Jung yi engga memiliki keterkaitan sama sekali dengan hal ini. Eul Dam mengatakan bahwa semuanya adalah kesalahanya, dirinyalah yang telah memecahkan kendi pusaka dan dirinyalah yang seharusnya disalahkan. Eul Dam datang untuk menghapus jejak Jung Yi, ia engga ingin putri kesayangann itu terlibat dengan permasalahan seperti ini.

Prince Kwang Hee pun menjelaskan, bahwa sejak awal, kendi tserbut telah pecah. Dan bukan Jung Yi atau Eul Dam yang memecahkannya, tetapi Prince Kwanghee lah yang telah memecahkan kendi pusaka. Prince Kwang hee pun memastikan bahwa semuanya akan berjalan dengan baik, dengan kemampuan Eul Dam dalam memperbaiki keramik, kendi tersebut akan kembali seprti semula.

Eul Dam berkata dengan kelu, bahwa biarkan dirinya yang disalahkan sebagai ganti dari balas budi kepada Prrnce kwang Hee, karena Prince Kwang Hee telah menyalamat diri Eul Dam.

Beberapa tahun lalu, saat Eul Dam mendapat tuduhan telah meracuni permasuiri. Eul Dam hampir dihukum gantung. Namun, saat Prince Kwang Hee lahir, Raja memberikan amnesti besar kepada para tahanan kerajaan. Dan disaat itulah Eul Dam bertemu dan menyelamatkan Ibu Jung Yi.

Yook Do memberitahukan Kang Chul bahwa Eul Dam sedang berada di istana, Eul Dam tengah melakukan pembicarakan khusus bersama Princ Kwang Hee.

Melihat kemampuan Tae Do, dalam memanah. Ketua pengawal istanan merekomendasikan Tae Do untuk menjadi pengawal istana, kemudian, Prince Kwang Hee datang dan mengatakan bahwa, Tae Do bukan hanya dapat direkomendasiakan sebagai pengawal istana karena kemampuan memanahnya saja, namun kemampuan dalam bertarungnya pun sangat harus diacungi jempol, timpal Prince Kwang Hee.

Kang Chlu memberitaukan taktik dalam seni keramik, saat hendak menyatukan kembali serpihan keramik yang telah berserakan. Digunakanlah putih telur sebagai perekat antara serpihan-serpihan keramik. Putih Telur sangat baik dalam merekatkan serpihan keramik yang telah pecah.

Namun efek dari putih telur sebagai perakeat akan hliang bila dipertemukan dengan air panas. Bila keramik atau kendi yang telah diperbaiki tsersebut, di isi dengan air hangat maka bagian-bagian yang retak dari keramik akan kembali muncul. Hal itu menyebabkan air yang terdapat di dalam kendi/keramik/gelas akan lumer.

Di tempat Kakek Guru, Jung Yi mempersiapkan dua buah teluar dan kakek guru malah memakan mentah dan menghisap semua putih telur yang ada. This! Iugh!



Sampai tengah malam Jung Yi tetap mengerjakan pekerjaannya, mencoba-satu persatu bagian dari serpihan  yang hilang. Sampai pada akhirnya ia menemukan satu buah serpihan buatannya, yang cocok dengan kendi pusaka kerajaan.

Jadilah! Kendi terlihat utuh kembali, namun retakan di antara kendi terbut masih terlihat jelas. Jung Yi pun tersenyum, ia berkata “ayah, semuanya akan kembali baik-baik saja. Aku sudah selesai mengerjakanya.”
Kakek guru melihat hasil pekerjaan Jung Yi, ia mengelus-ngelus ubun-ubun Jung Yi.

THIS! LOVE THIS SCENE SOOOO MUCH.


Saat Jung Yi tengah tertidur pulas. Kakek guru sibuk merapikan dan menyempurnakan kendi yang retak. Dengan berbagai bahan, campuran madu, minyak dan sebagainya. Dengan telaten kakek guru menjadikan kendi pusaka yang retak menjadi benar-benar sempurna. Semua retakan pada dinding kendi pusaka hilang. Kendi pusaka kembali seperti sedia kala.

Jung Yi terbangun. Matanya terbelalak melihat betapa sempurnanya kendi pusaka yang ada dihadapannya. Bila seseorang mengatakan bahwa kendi itu adalah kendi yang telah pecah, maka engga bakal ada seorng pun yang mempercayainya. Karena  kendi pusaka itu benar-benar sempurna. Kakek guru jjang~!



Tae Do dan Jung Yi menunggu kedantangan Prince Kwang hee. Prince Kwang Hee diikuti oleh dua pengawal kerajaan. Dengan diam-diam ia menyuruh Tae Do untuk mengurus dua pengawal tserbut. Tae Do pun menghalau dua pengawal ykerajaan yang menikuti Pirnce Kwang Hee. Sementara Prince Kwang Hee, menggengam tangan Jung Yi dan mengajaknya untuk berlari. Owh sweet.

Tae Do menghalau para pengawal kerajaan, dengan mengalihkan perhatian mereka dan membuat kekacauan. Memukul para pengawal kerajaan hingga para pengawal kerajaan berlari mengejar Tae Do.
Dengan sekuat teanga Tae Do berlari menghindari para pengawal.



Untung saja, Hwang Ryeong datang dan menyelamatkan Tae Do, ia menggengam tangan Tae Do dan menyuruhnya untuk bersemubnyi di dalam sebuah peti.

Hwang Ryeong berpura-pura untuk engga mengetahui apa yang tengah terjadi. Untuk mengalihkan perhatian para pengawal kerajaan, Hwang Ryeong sengaja memecahkan salah satu guci. Ia lalu marah dan meyalahkan para pengawal kerajaan yang datang secara tiba-tiba hingga memecahkan salah satu guci tersebut.



Karena takut dimintai ganti rugi, Para pengawal kerajaan tersebut pun pergi.

Ini yang namanya ‘menikmat yang sedikit’. Hwang Ryeong mengatakan kepada Tae Do, saat para pengawal telah pergi. “Oppa, sebentar lagi.. sebentar saja..” ucap Hwang Yreong seraya menutup kembali peti yang melindungi Tae Do.

Hwang Ryeong menikmati sedikit waktu yang diberikan, menikmati yang ada, kebersamaannya dengan Tae Do. Kya.



Memastikan bahwa para pengawal sudah engga lagi mengejar mereka, Jung Yi melepaskan genggaman tangan Prince Kwang Hee. Awkward. Jung Yi memberikan kendi yang telah kembali seperti sedia kala kepada Prince Kwang Hee. Awkward. Prince Kwang Hee beterimakasih kepada Jung Yi atas semua bantunnya. Awkward.



Prince Kwang Hee mengajak Jung Yi untuk pergi dari tempat itu. Canggung untuk menggenggam tangan Jung Yi. Prince Kwang Hee lalu menarik lengan baju Jung Yi. Sweet`~

Prince Kwang He mengajak Jung Yi untuk memilih aksesoris hanbok, namun Jung Yi engga ingin apapun. Hal yang diinginkan Jung Yi adalah, agar Prince Kwang Hee menjauh dari kehidupan dirinya, ayahnya dan Tae Do. Bila Prince Kwang Hee tetap berada bersama mereka, maka kehidupan mereka akan selalu dalam bahaya.



“Kita tidak seharusnya bertemu lagi. Semuanya akan membaik bila hal itu terjadi. Ayahku dan aku akan selamat dari bahaya yang nantinya akan menghalau kami.” Ungkap Jung Yi. “Aku mohon, tinggalkan kami. Tinggalkan…. Kami.”

Setelah berkata seperti itu, Jung Yi membungkukkan diri dan pergi meninggalkan Prince Kwang Hee. Prince Kwang Hee engga bisa melakukan apapun. Ia hanya memperhtaikan punggung Jung Yi yang semakin menjauh.



Tae Do membantu Hwang Ryeong merapikan serpihan guci yang terjatuh.

“Kembalilah, Jung Yi sangat merindukanmu.” Tae Do berkata pada Hwang Ryeong.

Hwang Ryeong engga ingin mendengar nama Jung Yi dari mulut Tae Do, dengan kesal Hwnag Ryeong menjwab, “ Seberapa rindu dirinya? Apakah ia merindukkanku sehingga ia tidak bisa tidur? Apakah ia merindukanku sampai sampai ia harus mengabaikan segalanya.”


Hwang Ryeong mencoba mengatakan bahwa dirinyalah yang sangat merindukan Tae Do, bukan Jung Yi. “Kaulah yang sangat dirindukan. Aku khawatir pada kahirnya aku akan membenci Jung Yi karenmu.”

NO..



Prince Kwang Hee meletakan kendi pusaka kembali ke tempatnya, dengan bangga. Dengan hati-hati ia meninggalkan kendi tersebut. Kang Chul datang memberikan penghormatan ke pada Prince Kwang Hee. Ia juga terkejut, wajahnya benar-benar berubah seperit melihat hantu, saat mengetahui bahwa kendi pusaka telah kembali seperti sedia kala.

Bukan hanya Kang Chun yang heran melihat Kendi pusaka tersebut.

Yook Do pun terheran-heran.

Terlebih Prince Imhae. Ia seperti bermimpi melihat kembali kendi yang telah ia pecahkan menjadi sempurna seperti sedia kala.



Princ Imhae menyuruh Kang Chun untuk menghentikan tindakannya untuk me-reveal semua hal tentang kendi yang pecah. Prince Imhae yang terkagum-kagum dengan keahilan Eul dam dalam memperbaiki kendi pusaka, ia berkata, “Aku bilang jangan megnacaukan segalanya dengan memberitaukan raja bahwa kendi tserbut pecah. Jangan. Eul Dam benar-benar memiliki kemampuan dalam keseninan keramik. Kemampuan yang diturunkan langsung dari tuhan.” Prince Imhae memohon.

Namun Kang Chun tetap dalam pendiriannya. Ini adalah kesempatan bagi dirinya untuk menjatuhkan Prince Kwang Hee dan Eul Dam.


Dengan perasan lega, Prince Kwang He memulai upacara ritual kerajaan. Sata itu juga, Raja datang untuk melihat keadaan ritual. Semua orang bersujud menyambut kedatangan raja. Ia memperhatikan kendi pusaka yang dipegang dengan semborono oleh petugas pelaksana ritual.



Dengan keberaniannya, Yook Do pun mendekati raja dan menngambil kendi pusaka tersebut. Ia merendah diri di depan raja, seraya mengataakan dengan terbata “Yang Mulia Raja kendi ini… kendi iini telah pecah…”
Berambung…

0 komentar:

Posting Komentar

 

2011 Copyright Makal Linux