Selasa, 16 Juli 2013

Sinopsis Goddess of Fire, Jung Yi episode 3 part 1

Sinopsis Goddess of Fire, Jung Yi episode 3 part 1




Prince Imhae memecahkan kendi bersejarah, lalu menyalahkan Prince Kwang Hee, “Kau yang salah, kenapa kau tidak menangkap kendi itu. Jangan melihat ke arahku, kau yang salah.” Ucap Prince Imhae terbata dengan perbuatanya sendiri.



Prince Imhae tentu engga ingin disalahkan, untungnya ia memiliki adik yang benar-benar mampu memposisikan dirinya sebagai pria yang bijaksana.Pirnce Kwang Hee pun menerima kesalahan yang dilemparkan kepadanya, “Iya, benar. Aku yang salah. Salahku adalah membiarkan pemabuk seperti mu berada di tempat pusaka seperti ini.” Timpal Prince Kwang Hee.

Prince Kwanghee merapikan serpihan kendi yang berserakan, ia kemudian pergi  menemui Raja. Sedangkan, Prince Imahe mencoba menghentikan Prince Kwang Hee. Namun Prince KwangHee menetapkan diri bahwa permasalahan ini harus segera diselesaikan.


“Apakah kau ingin mati? Bila kau memberitahukan ayahanda, maka semuanya akan bertambah kacau” ungkap Inrce Imhae.
Prince Kwang Hee menghentakan tanganya dan segera pergi untuk menemui Raja. Prince Imahe mengikuti Prince Kwang Hee and mencoba untuk mengatakan berulang kali, bahwa semuanya akan bertambah buruk.

Prince Kwang Hee menimpali, “Semuanya akan bertambah buruk bila kita hanya memikirkan tanpa melakukan berbuat apa-apa.”


Prince Imahe tetap memberikan pengertian bahwa dirinya sedang mabuk, bagaimana bila raja mengetahui tentang permasalahan mabuknya itu. Prince Imhae akan terkena hukuman. Prince Imhae memhon pada Prince Kwang Hee, namun Prince Kwang Hee tetap pada pendiriannya.


Mau engga mau keduanya harus menghadap raja. Mereka menunggu di depan kediaman raja. Raja yang tengah bercengkrama dengan ibunda ratu dan Pirnce sinsong, pun mempersilakan mereka masuk.


Ratu menyambut keatangan Prince Kwang Hee dan Prince imhae dengan tatapan sinis. Sementara Prince Sinsong pamit undur diri untuk mmpersilakan kakaknya berbicara kepada ayahanda raja.



Raja pun betanya ada apa, Prince Kwang Hee terus menatap kearah Ratu berharap ia pergi dari ruangan itu, agar ia dapat mengatakan hal yang sebenarnya.

Namun ketika Ratu bekata bahwa ia harus keluar dari ruangan ini, agar Prince Imhae dan Prince Kwang Hee dapat mengatakan hal yang ingin mereka katakan, Raja engga memperbolehkan ratu keluar dari ruangan tersebut. Raja ingin Ratu tetap berada di sampingnya.



Karena ratu masih berada di ruangan tersebut, Prince Kwanghee pun akhirnya mengurungkan nian untuk memberitahukan hal yang sebenanrya terjadi. Prince Kwang Hee mencari-cari alasan lain, ia mengatakan bahwa peratalatan yang dibuat Eul Dam sudah datang. Dan ia berharap agar Raja dapat mengecek ulang peralatan tersebut.

Raja hampir saja mengentahui bahwa Prince Imhae tengah mabuk, untuk menghindari pertanyaan yang lebih lanjut dari Raja, Prince Imhae segera mengajak Prince Kwang Hee keluar dari ruangan


Keduanya keluar dari ruangan raja, tanpa mendapatkan apapun. Permasalahan masih belum terselesaikan. Apa yang harus mereka lakukan dengan kendi yang pecah tersebut sekarang.


Prince Imhae yang masih dalam keadaan mabuk pun berkata, bahwa ia engga akan membiarkan Prunce Kwang Hee melakukan semuanya sendiri. Namun prince Kwang Hee menolak bantuan Prince Imhae. Ia malah pergi meninggalkan Prince Imhae dengan keadaan marah.


Ratu melakukan pertemuan dengan kakinya tangannya. Ratu memberitahukan bahwa ada sesuatu hal yang terjadi di tempat persembahannya. Ia menyuruh kaki tanganya untuk mencari tahu hal apa yang tengah terjadi. Hal yang membuat Prince Kwang Hee dan Prince Imhae datang malam-malam menemui Raja.

Ratu juga memberitahukan kaki tangannya bahwa ia engga akan terlalu menekan kaki tangannya, terhadap kenaikan tahta Prince Sinsong. Kakin tangan ratu pun segera melaksanakan apa yang diperintahkan oleh ratu.


Kaki tangan ratu, menemui Kangchun dan bertanya apa yang sebenanrya terjadi di ruangan persembahyangan, kekacauan apa yang terjadi sehingga sangat mengganggu Ratu. Kanchun pun sama sekali engga mengetahui apa yang tengah terjadi, ia berpikir keras.



Kan cun pergi ke tempat persembahyangan untuk menemukan hal yang dicurigai oleh ratu. Saat memeriksa tempat persembahyangan, ia bertemu dengan Yook Do. Yok Do tengah memperhatikan karya seni keramik buatan Eul Dam. Ia mengamati dengan penuh keseriusan.


Kesal melihat anaknya yang terkesima pada kerajinan buatan Eul Dam. Kang Chun mencoba untuk melampiaskannya dengan membanting salah satu piring keramik buatan Eul Dam. Namun, sesaat ia menyadari bahwa kendi bersejarah tserbut engga berada di tempatnya. Kang Chun menghentikan niatnya dan ia berubah menjadi panik.


Kang Chun mencari ke segala sudut, tapi nihil. Ia engga menemukan apapun.


Prince Kwagn Hee mencoba meminta bantuan kepada pihak lain, ia akhirnya menemui Lady Kolektor yang saat ini menjadi majikan Hwang Ryeong. Prince Kwang Hee hendak meminta bantuan kepada Lady Kolektor. Prince Kwang Hee memberikan sinyal, ia memecahkan salah satu tempa minum yang hendak ia gunakan.



"Adakah cara agar benda yang telah berserakan ini kembali kekeadaaan seperti sedia kala?"  tanya Prince Kwang Hee seraya menunjuk ke arah cup yang baru saja ia pecahkan. Lady Kolektor pun menjawab, bahwa dirinya hanya bergulat dengan barang-barang keramik antik tanpa memiliki hubungan dengan orang-orang atau pengrajin handal yang mampu memperbaiki hal yang telah pecah dan berserakan seperti itu.
Prince Kwang Hee yang kecewa pergi meninggalkan toko milik Lady Kolektor.


Ketika Prince Kwang Hee keluar dari toko, Hwang Ryeong yang sedari tadi mendengarkan apa yang Lady Kolektor dan Prince Kwang Hee bicarakan, ia membuntuti Prince Kwang Hee. Hwang Ryeong menghentikan langkah Prince Kwang Hee dan memperkenalkan diri.


Hwang Ryeong memberikan saran kepada Prince Kwang Hee, bagaimana kalau Prince Kwang Hee menemui Jung Yi. Mendengar nama Jung Yi, Prince Kwang Hee bertanya-tanya, ia engga mengenali Jung Yi sama sekali "Jung?"  tanya Prince Kwang Hee.


"Bukankah, Yang Mulia pernah bertemu dengannya di kedai beberapa waktu yang lalu. Ia adalah putri tunggal dari pengrajin Eul Dam." hwang Ryeong menjelaskan, berharap Prine Kwang Hee mengingat kejadian beberapa waktu lalu.


Eul Dam hendak pergi menemui Ayah Hwang Ryeong, ia menyuruh Jung Yi agar tetap berada di rumah. Menjaga beberapa kerajinan keramik yang telah diselesaikan oleh dirinya. Eul Dam pergi meninggalkan Jung Yi.


Sementara itu, dengan senang hati, Jung yi bergegas mengganti sepatunya. Ia bukan tipe seorang anak perempuan yagn mematuhi perintah ayahnya. Mendapat suruhan untuk menjaga rumah, sama artinya dengan meninggalkan rumah untuk bermain bersama Tae Do. Dengan senang Jung Yi melanggarnya. Ia segera pergi ke hutan untuk bertemu dengan Tae Do.



Namun, kejadian yang akan menimpa Jung Yi kelak, akan mengubah sifat Jung Yi. see.
Tae Do tengah memfokuskan diri untuk memanah. Matanya tajam menatap ke satu titik, panahan tajam pun segera mengenai sasaran. Namun disaaat Jung Yi datang, Tae Do langsung mengubah perhatiannya, ia lebih mementingkan kedatangan Jung Yi dari pada latihan memanahnya. You loves that kid, taedo.


Tae Do tengah memfokuskan diri untuk memanah. Pnahan tajamnya selalu mengenai sasaran. Namun saat Jung Yi datang, Tae Do langsung memperhatikan Jung Yi. You loves that kid. Tae Do bertanya apakah JungYi melanggar aturan ayahnya lagi untuk pergi ke hutan tanpa sepengetahuan ayahnya. Jung Yi hanya tertawa.


Jung Yi segera meminta Tae Do untuk mengajarkanya berkuda.

Mereka pun pergi ke daratan yang lebih tinggi. Jung Yi menaiki kuda milik Tae Do. Namun, entah kenapa setelah Jung Yi berhasil menaiki kuda, kuda tersebut berubah liar. Kuda yang ditunggangi Jung Yi hilang kendali dan berlarian ke segala arah.



Tae Do yang melihat hal tersebut panik. Ia sangat panik, namun engga ada yang bisa ia lakukan. Sampai pada akhirnya, Jung Yi terlempar dari kuda yang tengah ia tunggangi. Hampir saja seluruh tubuhnya remuk, kalau saja Prince Kwang Hee engga datang. Prince Kwang Hee tiba-tiba datang, dan menangkap Jung Yi yang terlempar dari kuda. Jung Yi jatuh tempat di atas lindungan tangan Prince Kwang Hee.



Posisi seperti itu membuat keduanya canggung, hingga Pirnce Kwang Hee kehilangan keseimbangan dan terjatuh. Keduanya terjatuh, Jung yi jatuh menimpa Prince Kwang Hee. Cute~

Tae Do datang membantu, ia membantu Jung Yi kemudian menanyakan keadaan Prince Kwang Hee.

Melihat Jung Yi, Prince Kwang Hee kesal, "Lagi-lagi kau. Kau selalu saja membuat segalanya buruk."

Mengakui kesalahannya, Jung Yi meminta maaf.


Prince Kwang Hee kemudian teringat dengan serpihan kendi yang ia bawa. Prince Kwang Hee kemudian teringat dengan serpihan kendi yang ia bawa. Ia mencoba mencari di seluruh tubuhnya namun engga menemukan apa-apa. Ternyata, serpihan kendi bersejarah tersebut terjatuh di dekat Jung Yi dan ditemukan oleh Jung Yi.


Tanpa tau bahwa kendi tsersebut sudah pecah sejak awal, Jung Yi berpikir kalau kendi tersebut pecah karena incident yang baru saja terjadi. “Yang Mulai. Benda ini menjadi pecah.” Jung Yi cemas.


Eul Dam datang mengunjungi Ayah Hwang Ryeong, ia datang untuk mencoba memberikan bantuan kepada Ayah Hwang Ryeong. Eul Dam saat ingin Hwang Ryeong dapat bebas dari perbudakan hutang yang dimiliki oleh ayahnya sendiri.


Ayah Hwang Ryeong sangat mempercayakan segalanya pada Eul Dam. Ia mengatakan bahwa Raja sudah sangat percaya dengan kemampuan Eul Dam, kalau begitu Eul Dam bisa menjadi pengrajin di istana lagi. Kalau seudah begitu, akan dengan sangat mudah uang mengalir untuk membantu dirinya mengeluarkan putri semata wayangnya keluar dari perbudakan. Uang tersebut dapat digunakan untuk menebus perbudakan Hwang Ryeong.



Jung Yi dan Tae Do berlutut di hadapan Prince Kwang Hee. Meminta permohonan maaf atas kesalahan yang baru saja mereka lakukan. Prince Kwang Hee datang hanya untuk bertemu dengan Ayah Jung Yi, Eul Dam. Bukan untuk memberikan hukuman kepada dua orang yang ada dihadapannya.

 “Semua ini salahku, Yang mulia. Hukum saja aku, jadikan aku budak. Ayahku tidak melakukan kesalahan apapun.” Ucap jung Yi. Jung Yi pikir kedatangan Prince Kwang Hee adalah untuk menghukum Eul Dam.


Mendengar pengakuan Jung Yi seperti itu, Tae Do yang ingin meindungi Jung Yi pun menimpali, “Aku yang mengajak Jung Yi untuk pergi ke hutan dan menaiki kuda. Hukum aku sebagai gantinya, Yang Mulia.”

“Ish, kalian.!” Prince Kwang Hee kesal.

Jung Yi bekata, menimpali mengenai ayahnya yang selalu disalahkan atas segala hal yang terjadi. Prince Kwang Hee yang kesal kemudian berkata, “Baiklah, kau akan mendapat hukumanmu.”


“Memang seperti itu Yang Mulia. Aku melaukan perbuatan yang buruk.” Timpal Jung Yi.
Jung Yi menyebutkan satu persatu kesalahannya pada Prince Kwang Hee.

Kesalahan 1 : Jung Yi memelintir tangan Prince Kwang Hee.

Kesalahan 2 : Mengancam Prince Kwang Hee dengan pedang kayu.

Kesalahn 3 : Jung Yi yang engga mempercayai bahwa Prince Kwang Hee adalah seorang pangeran.


Kesalahan 4: Berkata kasar kepada Prince Kwang Hee.

Kesalahan 5 : Menyelimuti Prince Kwang Hee yang kedinginan dengan pakaian jeleknya.

Lengkap sudah kesalahan Jung Yi.


Mendengar pengakuan Jung Yi, Prince Kwang Hee segera menghentikan perkataan Jung Yi. Wajahnya berubah merah, ia mengingat kejadian saat dirinya mencoba merebahkan kepalanya di bahu Jung Yi. kikikikikiki..

Prince Kwang Hee terbata, ”Baikalh.. aa..akk.uu .. akn memberikan hukuman kepadamu.”


Hukuman yang diberikan oleh Prince Kwang Hee adalah melakukan ttakbam onew-thing . Prince Kwang Hee hendak melakukan ttakbam di kening Jung Yi. Jung YI memejamkan mata dan ttakbam pertama jatuh dengan sukses di kening Jung Yi. Ia meringis kesakitan, sedangkan Prince Kwang Hee menahan senyumnya. cute~


Prince Kwang Hee menyuruh Jung Yi untuk menutup matanya kembali, untuk mendapatkan hukuman yang kedua dan ketiga kalinya. Namun ketika hendak melakukan hal tersebut, saat Jung Yi hendak menutup matnaya. Menunggu beberapa saat... Prince Kwang Hee malah pergi meninggalkan Jung Yi dan Tae Do.

Jung Yi membuka matanya, saat Tae Do berkata, "Ia sudah pergi.”

“Hukumannya hanya seperti ini? Kenapa?” tanya Jung Yi. Ia kemudian berlari mengejar Prince Kwang Hee.



Dari kejauhan Jung Yi memanggil Prince Kwang Hee. Prince Kwang menghentikan kudanya, menoleh memperhatikan gadis yang berlari mendekatinya

 Jung Yi memanggil Prince Kwang Hee, ia berkata bahwa dirinya sanggung untuk memperbaiki kendai yang telah pecah itu.


Prince Kwang Hee enggan memberikan kepercayaan itu. Ini berkaitan erat dengan peraturan kerajaan, bila seseorang terlibat satu kesalahan maka orang lain yang membantu memperbaiki kesalahan tersebut akan juga dihukum mati atau dijadikan budak. Hal ini sama seperti yang tengah terjadi dengan kendi kebangsawanan tersebut.


Yang memecahkan kendi adalah Pirnce Imhae namun Prince Kwang Hee yang bersedia untuk disalahkan, nantinya bukan hanya Prince Kwang Hee yang terkena hukuman namun orang-orang yang membantu memperbaiki kendi bersejarah, yang akan terkena hukuman.


Jung Yi memastikan kemampuanya pada Prince Kwang Hee, Jung Yi memang bukan pengrajin keramik yang handal. Namun sejak kecil ia sudah hobby untuk memecahkan hasil karya ayahnya, dan sejak saat itulah, saat memecahkan sesuatu, Jung Yi pasti akan langsung memperbaikinya. Mulai dari situ, kemampuan memperbaiki hal adalah kelihaian Jung Yi.


Dengan masih menunjukkan raut wajah ragu, Prince Kwang Hee memperhatikan gumpalan pecahan kendi yang ada di tangannya. Jung Yi yang engga sabar melihat keragauan pada Prince Kwang Hee, Jung Yi langsung mengambil paksa pecahan kendi berbalut sutra merah. Jung Yi merebut pecahan kendi lalu pergi menjauhi Prince Kwang Hee.


“Apakah kau yakin kau akan memperbaikinya?” tanya Prince Kwang Hee pada Jung Yi yang semakin menjauh.
“Tunggu saja dan lihat” jawab Jung Yi seraya tersenyum.

Prince Kwang He emmeberikan waktu lima hari bagi Jung Yi untuk memperbaiki kendi pusaka itu. Keraguan di wajah Prince Kwang He pun menghilang, ia tersenyum kecil melihat tawa kecil Jung Yi.


Di istana, Prince Imhae sibuk mencari keberadaan Prince Kwang Hee. Ia memarahi para pengawal kerejaan karena membiarkan Prince Kwang Hee pergi dari istanan tanpa sepengetahuannya.


Prince Imhae pun membuat masalah baru, ia menemui Kang Chun. Di tempat Kang Chun, bertanya dimana keberadaan Kendi berserjarah tersebut. Prince Imhae yang merasa tersinggung pun marah, ia berkata tanpa berpikir, “bukan aaku yagn meecahkannya tapi Kwang Hee yang memecahkannya.”


Prince Imhae pun menyuruh Kang Chun untuk mencari Kwang Hee. Ia menyuruh Kang Chun untuk memperbaiki kendi yang pecah tersebut. Kang Chun sangat takut mendengarnya karena ia mengetahui dengan pasti, bahwa siapapun yang terlibat akan terkena hukuman.


Otak licik Kang Chun pun memberikan ide, ia mempengaruhi Prince Imhae. Kang Chun menyalahkan orang lain atas kejadian pecahnya kendi pusaka tersebut, siapa lagi orang itu kalau bukan Eul Dam. Kagn Chun meracuni pemikiran Prince Imhae, "Ini adalah kesempatan Yang Mulia untuk menyingkirkan dua orang yang akan menghalangi jalan Yang Mulia menjadi pewaris tahta kerajaan. Prince Kwang Hee dan Eul Dam. Yang Mulia mengetahui, siapa lagi kalau bukan Eul Dam yang akan membantu Prince Kwang Hee."

Jung Yi dan Tae Do sibuk memperbaiki kendi. Jung Yi dan Tae Do sama sekali engge mgnetahui hal buruk apa yang akan menimpa mereka.

Kang Chun memberikan pemikiran piciknya, bila Eul Dam berhasil memperbaiki kendi bersejarah tersebut. Hal yang harus mereka lakukan adalah membuktikan kepada raja bahwa kendi pusaka itu merupakan kendi yang pecah dan telah diperbaiki.

“Jika kita membuktikan pada raja bahwa Prince Kwang Hee yang memecahkan kendi pusaka kerajaan dan Eul Dam yang memperbaikinya, maka semuanya akan berjalan sesuai dengan recana Yang Mulia..” ungkap Kang Chun.

“Tapi.. kwang hee adalah adiku,”
“Bukankah ini hal yang baik untukmu Yang Mulia. Kompetisi untuk memperebutkan mahkota kerajaan akan semakin mudah.” timpal Kang Chul.

“jadi, apa yang harus aku lakukan”
Kang Chun berkata bahwa semuanya akan ia usahakan dengan caranya sendiri.



Orang kedua yang mengetahui bahwa kendi tersebut rusak dan pecah adalah Yook Do. Saat hendak merapikan peralatan untuk penyajian ritual, tanpa sengaja ia menemukan bahwa kendi bersejarah tersebut engga ada di tempatnya.

Ia mencari kesekeliling, dan menemukan serpihan kendi yang tersisa.



Di tmepat lain, Jung Yi dan Tae Do tengah mencari satu serpihan yang hilang. Mereka kehilangan satu serpihan lagi, serpihan yang ditemukan oleh Yook Do di istanan. Mereka sama sekali engga mengira kalau serpihan tserbut terjatuh di kerjaaan dan bukan di tempat yang sedang mereka cari.

Alhasil, mereka engga menemukan apapun, dan mereka engga akan bisa memperbaiki kendi tserbut tanpa serpihan yang mereka cari.
Yook Do bertemu dengan Kang Chun, ia megnatakan bahwa ada sesuatu hal yang salah di tempat ritual. Sesuatu telah hilang, Tae Do mmeberitahukan hal tserbut kepada Kagn Chun. Kang Chun pun memberikan penjelasan bahwa sesuatu yang salah di tempat ritual tserbut, hal tsersebut bukanlah hilang tapi pecah.



Bagaimana Kagn Chun dapat mengetahui hal itu? Kang Chun pun balik bertanya, bagaimana Yook Do dapat mengetahui bahwa kendi bersejarah tersebut pecah. Yook Do pun memberikan serpihan kendi pecah yang baru saja ia temukan kepada Knag Chun.

YooK Do menyarankan untuk segera memberitahukan hal ini kepada Pirnce KwangHee, tanpa mengetahui kejadian yagn sebenarnya. Maka Kagn Chun pun dengan gampangnya memberitakan informasi palsu kepada Yook Do, bahwa orang yang memecahkan kendi berserjarah tserbut adalah Prince KWANG Hee .

Mendengar hal itu Yook Do terkejut bukan main. Yook Do bahkan merelakan dirinya untuk membantu Kwanghee, ia bersedia mememperbaiki kendi bersejarah yang pecah tserbut. Kagn chun memperningati bahwa siapapun yang terlibat maka akan dihukum sesuai dengan peraturan kerajaan.


Yook Do benar-benar sangat mudah untuk ditipudayakan, bahkan oleh ayahnaya sendiri, KANG CHUN. Kagn Chun memberitahukan hal buruk kepada Yook Do, bahwa Prince Kwang Hee sengaja engga memberitahukan mengenai kejadian pecahnya kendi kepada pihak pengrajin keramik kerajaan, karena Prince Kwang Hee dan Eul Dam tengah melakukan negosiasi.




Kang Chun memberitahukan kepada Yook Do bahwa, reward yang akan diberikan oleh Prince Kwang Hee kepada Eul Dam, bila Eul Dam berhasil memperbaiki kendi tersebut adalah, Eul dam dapat kembli menjadi bagian dari pengrajin keramik kerajaan. Hasutan dari pemikiran Kagn Chun tersebut tentu saja salah. Eul Dam benar-benar tulus membantu Prince kwang Hee.

Jung Yi masih menyatukan serpihan yang tersisa. Satu demi satu serpihan, ia satukan. Namun tetap saja satu serpihan keramik hilang.



Eul Dam datang. Wajahnya berubah kelu saat melihat kendi pusaka kerajaan yang ada di hadapan Jung Yi. Eul Dam bertanya, apa yang terjadi dengan kendi pusaka tersebut mengapa kendi itu menjadi berantakan sepertu itu. Jung Yi dengan polosnya menjawab bahwa kendi pusaka itu dipecahkan oleh dirinya sendiir.



Mendengar penjelasnan Jung Yi, Eul Dam semakin panic. Ia engga bisa lagi menopang tubuhnya sendiri. Eul Dam terjatuh. Eul Dam bertanya pada Jung Yi, apakah Prince Kwan Hee yang menyuruh Jung Yi untuk memperbaiki kendi pusaka tserbut? Jung Yi menjawab bahwa dirinyalah yang merelakan diri untuk memperbaiki kendi pusaka kerajaan.

Eul Dam menyuruh Jung Yi untuk mendengarkan perkataannya.


“Ingatlah,bahwa kau sama sekali tidak terlibat dengan semua ini, semuanya aku yang bertanggung jawab. Aku yang memecahkan kendi dan aku pula yang memperbaikinya.” Ungkap Eul Dam dengan cemas. Ia akan mengobankn dirinya demi Jung Yi.



Kagn Chun menyuruh kaki tanganya, lelaki suruhan yang sama yang hampir saja membunuh ibu Jung Yi. Kagn Chun menyuruh lekai tserbut untuk memastikan apakah benar pecahan serpihan kendi bersejarah tersebut ada pada Eul Dam. Dengan patuh, lelaki suruhan itu pun langsung melaksanakan peritanh.

Eul Dam bingung, apa yang harus ia lakukan dengan serpihan kendi-kendi tersebut. Sementara Tae Do, ia membiarkan waktu tidurnya hilang demi untuk mencari satu serpihan yang tersisa.



Eul Dam pergi meninggalkan Jung Yi, Tae Do bersembunyi di dekat alang-alang. Jung Yi menyadari kepergian Ayahnya. Jung yi mencoba membuntuti Eul Dam, ia bahkan menyuruh Tae Do untuk engga mengikutinya.



Jung Yi terus menerus membuntuti kepergian Eul Dam. Mereka menaiki daratan dan jurang. Masuk ke pedalaman hutan. Dan di tengah perjalanaan, kaki tangan Kang Chun datang. Ia menodongkan pedang kearah Eul Dam. Eul dam dengan patuh mengeluarkan uangnya. Ia mengira bahwa lelaki yang ada di hadapanya adalah bandit. Namun ternyata lelaki tersebut engga mengambil uang Eul Dam. Ia hanya memeriksa isi task Eul Dam.




Jung Yi datang tepat waktu. Ia berteriak dengan keras saat melihat Eul Dam diserang begitu saja oleh kelaki yang engga dikenal. Lelaki itu segera pergi setelah mendengar jeritan Jung Yi.




Jung yi membantu Eul Dam, ia terus saja mengikuti Eul Dam. Mereka melakukan perjalanan jauuuh..  melewati bukit tinggi yang penuh dengan dedunan hijau dan bunga-bunga yang menguning. Sesekali Jung Yi mengeluh karena kakinya terasa sakit. EuL dam yang engga tega melihat jung Yi kesakitan, ia membiarkan Jung Yi untuk menaiki punggungnya. Piggy Back. Sweet~~~
very cute.
Superb cute
Cuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuute.
bersambung  Sinopsis Goddess of Fire, Jung Yi episode 3 part 2

0 komentar:

Posting Komentar

 

2011 Copyright Makal Linux