Senin, 25 Juli 2011

Warrior Baek Dong Soo : Episode 3

Warrior Baek Dong Soo : Episode 3















Asaaaaaa!!
Rating Warrior Baek Seung Jo Dong Soo terus naik.
^^


Warrior Baek Dong Soo : Episode 1 dan 2 *klik*
Warrior Baek Dong Soo : Episode 3

Dong Soo masuk ke dalam sebuah gubuk yang terbakar untuk menolong Jin Ju. Api semakin membesar, sebuah pilar yang terbakar jatuh dan hampir menimpa Dong Soo. Tapi dengan kekuatannya, Dong Soo mencoba menahan pilar itu. Ia menahan pilar dengan sekuat tenaga. Amazing, tubuh Dong Soo yang lemah mendadak berubah kuat dan mampu menahan pilar itu.

Engga lama kemudian paman Dong Soo- paman Sa Mo datang dan segera menolong Dong Soo. Ia menyuruh Dong Soo untuk segera keluar dari gubuk yang terbakar. Dengan terpaksa, Dong Soo menarik tangan Jin Ju dan mereka keluar dari gubuk.

Api terus melahap gubuk, dan paman Sa Mo belum juga keluar dari gubuk.
Dong Soo menangis terisak dan berlutut memanggil-manggil paman Sa Mo, Dong Soo kira, ia engga akan lagi bertemu dengan paman Sa Mo.

Lalu, Dong Soo merasa ada seseorang yang memegang pundaknya dan itu Paman Sa Mo. Dong Soo langsung memeluk paman Sa Mo erat.

Dong Soo mengungkapkan ketakutaannya,
"Ada dua hal yang paling aku khawatirkan di dunia ini, yang pertama adalah melihat Sa Mo mati dan kedua saat tidak ada orang disekelilingku."

Keajaiban terjadi lagi, badan Dong Soo yang lemah kembali pulih karena kejadian di gubuk yang terbakar itu. Saat Dong Soo mencoba menahan pilar yang terbakar, otot-otot di tubuh Dong Soo jadi menguat dan Dong Soo kembali normal. Ia bisa bergerak tanpa dibantu alat penyanggah di tubuhnya.

Di tempat lain, Yeo Woon yang kehidupannya berbanding terbalik dengan Dong Soo. Yeo Woon masih dibayang-bayangi oleh kematian ayahnya. Mimpi buruk dan mimpi paling terburuk, sayangnya itu bukan mimpi, tapi hal yang benar-benar terjadi di depan mata Yeo Woon.

Saat menghadap pendekar pedang Chun, Yeo Woon mengaku ia sama sekali engga mengingat apa-apa. Seolah Yeo Woo melupakan semua hal tentang keterlibatan pendekar pedang Chun dalam kematian ayahnya sendiri.
Yeo Woo bahkan bertanya kepada pendekar pedang chun, siapa yang telah membunuh ayahnya. Pendekar Chun engga memberitahukan dengan jelas siapa yang membunuh ayah Yeo Woo. Pendekar pedang Chun hanya berkata, "Bila saatnya tiba, kau akan mengetahui siapa yang sudah membunuh ayahmu."


Di tempat lain, Yoo Ji Sun tengah diberitahukan sebuah rahasia besar. Rahasia keterkaitan hubungan antara keluarganya dan pihak kerajaan. Yoo So Kang-ayah dari Yoo Ji Sun memberitahukan bahwa, kakek buyut (?) dari keluarga mereka adalah tangan kanan dari putra mahkota. Setelah invasi Manchu kedua, kakek buyut pergi untuk mengawal dua orang pangeran yaitu pangeran Bong Su dan Cheng Chao. Kedua pangeran itu membuat sebuah buku "Buku Perang Ekspedisi Utara."

Buku Perang Ekspedisi Utara ini merupakan sebuah peta yang menjelaskan tentang rute atau jalan rahasia untuk masuk ke wilayah Beijing secara rahasia. 

Dan buku itu saat ini berada di tangan ayah Yoo Ji Sun. Ayah Yoo Ji Sun mengamanatkan Buku Perang Ekspedisi Utara pada Yoo Ji Sun. Yoo Ji Sun merasa terbebani, ia harus menjaga buku yang begitu rahasia di umurnya yang masih muda.


Di kerajaan, putra mahkota juga tengah mencari tentang keberadaan Buku Perang Ekspedisi Utara. Ia bahkan menemukan satu petunjuk, sebuah belahan koin. Petunjuk itu akan menunjukkan tentang dimana keberadaan Buku Perang Ekspedisi Utara.


Segera, Putra Mahkota mengirim orang kerpecayaannya- Im Soo Woong untuk memberikan kabar pada paman Sa Mo. Sebuah kabar, untuk segera membentuk satu kesatuan militer.

Pembentukan anggota militer ini semacam training kayak K-POP.. hahaa.. Kalau di K-POP, para artisnya di training buat jadi artis besar yang punya nama, kalau di Warrior Baek Dong Soo, training dibuat untuk menjadikan kandidatnya sebagai abdi kerajaan negara.

Im Soo Woong memberitahukan pada Sa Mo, pe-rekrut-an training harus dilakukan dengan segera. Kandidatnya adalah anak-anak dari keluarga miskin yang tidak memiliki ayah dan ibu.



Paman Sa Mo datang untuk menemui Ayah Yeo Woo, tapi ternyata ayah Yeo Woo sudah mati. Saat paman Sa Mo menanyakan siapa yang membunuh Ayah Yeo Woo, Yeo Woo hanya memberikan sebuah kain. Kain yang mengisyaratkan kalau pembunuhnya adalah pendekar pedang Chun.

Tanpa diketahui oleh paman Sa Mo, ternyata Yeo Woo tetap menjaga perintah pendekar pedang Chun. Pendekar Chun menyuruh Yeo Woo untuk berpura-pura engga mengetahui apapun. Pendekar Chun juga menjadikan Yeo Woo seperti mata-mata, ia diharuskan untuk mengikuti Sa Mo dan tinggal bersama Sa Mo.

Tanpa mengetahui itu semua, Paman Sa Mo mengajak Yeo Woo untuk tinggal bersamanya.

Akhirnya,, Yeo Woo dan Dong Soo bertemu. Dong Soo sangat engga menyukai kehadiran Yeo Woon, tentu saja karena Dong Soo merasa tersaingi. Terlebih karena paman Sa Mo terus memperlakukan Dong Soo seperti dulu, Dong Soo diharuskan memakai penyanggah dibadannya karena Paman Sa Mo pikir, badan Dong Soo belum benar-benar pulih.

Karena merasa tersaingi, Dong Soo selalu dan selalu menantang Yeo Woo. Tapi..
Seberapa kali-PUN, Dong Soo mencoba melawan Yeo Woo, Yeo Woo tetap jadi pemenang.
Harus-lah, Yeo Woooooooooo...............  :p

Setiap kali menantang Yeo Woo untuk bertanding, Dong Soo selalu berkata, "Ada dua hal yang paling aku takuti dan khawatirkan di dunia ini. Yang pertama adalah aku takut kalah dan yang kedua adalah aku takut terkalahkan olehmu."

what???
Dua hal??
Dong Soo yang aneh.. ckckck..

Sampai, suatu hari... Dong Soo membuat jebakan untuk Yeo Woo. Tapi malangnya, dengan kecerdikan Yeo Woo, malah Dong Soo yang kena batunya. Perangkap yang dibuatnya sendiri, malah mencelakakannya diri Dong Soo sendiri. Senjata makan tuan.


Dong Soo yang harus berdiri terbalik, karena perangkap buatannya sendiri. Setelah masuk perangkap buatannya sendiri, Dong Soo malah memohon pada Yeo Woo untuk menolongnya. Tapi Yeo Woo hanya tersenyum dan meninggalkan Dong Soo begitu saja.

Sampai... Yoo Ji Sun menemukan Dong Soo yang bergelantungan.

Dong Soo meminta tolong pada Yoo Ji Sun untuk membantunya keluar dari jebakannya itu. Tapi, Yoo Ji Sun malah mengacuhkannya...

Beruntungnya Dong Soo, walaupun Yoo Ji Sun pergi dan engga membantunya, masih ada Ji Ju yang terus memperhatikan Dong Soo dan menolongnya.

Rencana perekrutan kemiliteran dimulai. Paman Sa Mo dan Dae Pyo mencari kandidat yang tepat. Mereka mencari anak-anak berbakat yang hidup berkekurangan. Anak-anak yang punya fisik kuat dan cerdas yang kemudian dilatih untuk menjadi pasukan militer putra mahkota. Sampai akhirnya, Paman Sa Mo dan Dae Pyo bertemu dengan Yang Cho Ri.

Tebak siapaaa??? yang belum bisa nebak langsung ke link ini *klik*

Paman Sa Mo juga terus mengasah kemampuan Yeo Woo dan Dong Soo. Yeo Woo melatih kemampuan pedangnnya, sedangkan Dong Soo hanya harus mengangkat dua beban berat.

Paman Sa Mo memberitahukan pada Yeo Woo dan Dong Soo tentang hubungan kedua orang tua mereka.

Ayah Yeo Woo dan Ayah Dong Soo merupakan sahabat yang berpihak pada kerajaan. Mereka membantu satu sama lain untuk menjaga keselamatan putra mahkota.


Yeo Woo mencoba untuk menjalin hubungan baik dengan Dong Soo. Yeo Woo meminta Dong Soo untuk menjadi temannya, karena pada dasarnya ayah mereka memang berteman. Tanpa Dong Soo dan Yeo Woo sadari, mereka memang sudah berteman. 

Pendekar Chun mengatakan, "A life is nothing but a speck of dust 
(Kehidupan tidak lain hanyalah setitik debu)"

Dae Joo dan pendekar pedang Chun tengah membicarakan tentang usaha mereka untuk mendapatkan Buku Ekspedisi Perang Utara. Dae Joo mengungkapkan kalau mungkin saja putra mahkota sudah menemukan buku itu. Ia menyarankan untuk melakukan sesuatu pada putra mahkota, seperti membunuhnya? 

Hari itu, Jin Ju mengabarkan pada Dong Soo kalau dirinya dan ayahnya akan segera pindah dari perkampungan. Itu artinya, Jin Ju engga akan lagi membantu Dong Soo.

Raut wajah Dong Soo berubah saat mengetahui kepergian Jin Ju. Dengan canggung, Dong Soo bilang, "hati-hati.."
Jin Ju langsung tersenyum, "kenapa? apa kau sekarang merasa kehilanganku?"
Mendengar hal itu, Dong Soo lalu kesal.
Jin Ju rada mirip Sohee Wonder Girl ya?

Ih iya mirip Sohee Wonder Girl..

Sebelum Jin Ju pergi, ia menghabiskan waktunya bersama Dong Soo. Hari itu, hari dimana seluruh anak di perkampungan meminta makanan pada orang-orang di desa lain. Dan dengan ke-lihai-an-nya, mangkuk Dong Soo terisi penuh makanan sedangkan milik Jin Ju masih kosong..

Saat tengah berjalan, Dong Soo kembali bertemu dengan Yoo Ji Sun.

Dong Soo terus memperhatikan Yoo Ji Sun, tapi Ji Sun sama sekali engga memperhatikan Dong Soo.

Yeo Woo kembali datang ke makam ayahnya, ia mengambil sebilah pedang yang biasa ayahnya gunakan..

Putra mahkota dan pengawalnya tengah terburu-buru menuju ke sebuah rumah yang disinyalir (??) si pemilik rumah memiliki Buku Ekpedisi Perang Utara.

Saat tengah memacu kudanya dengan cepat, pengawal dan putra mahkota tanpa sengaja menyerempet Jin Ju (??) dan membuat Jin ju terjatuh..

Dong Soo kesal, pengawal dan putra mahkota sama sekali engga meminta maaf dan  pergi begitu saja.
Dong Soo lalu mengejar putra mahkota untuk segera meminta maaf.

Dong Soo berlari secepat mungkin, mencoba menyusul putra mahkota. Dan akhirnya ia berhasil menghadang kepergian putra mahkota.

Dong Soo kembali membalikkan kata-katanya tentang dua hal yang paling ia takutkan dan khawatirkan,
"Di dunia ini, ada dua hal yang aku takutkan. Pertama adalah kekurangan makanan dan yang kedua adalah  melihat orang lain kelaparan."

Sekarang jadi ada 6 hal yang Dong Soo takutkan dan khawatirkan.

Putra Mahkota menyukai sikap Dong Soo. Dong Soo sama sekali engga mengetahui kalau orang yang dihadapannya itu adalah putra makhota, seorang yang membuat ayahnya terbunuh.

Putra mahkota sampai ke sebuah rumah yang ia tuju. Tapi ternyata rumah itu kosong, dan ia masuk kesebuah perangkap.. Perangkap yang dibuat oleh salah satu anggota pendekar pedang Chun.

bersambung...

0 komentar:

Posting Komentar

 

2011 Copyright Makal Linux