Minggu, 04 Agustus 2013

Sinopsis Goddess of Fire Jung Yi episode 9 part 1


 Sinopsis Goddess of Fire Jung Yi episode 9 part 1
Sinopsis Goddess of Fire Jung Yi episode 9 part 1




Berlomba dengan waktu, dari dua arah yang berlawanan, Tae Do dan Mapoong mengarah kepada Jung Yi yang tengah berlari menuju gerbang kerajaan. Jung Yi berdiri tegak di depan gerbang kerajaan.



Sementara Tae Do yang sangat mencemaskan Jung Yi, mencoba berlari untuk melindungi Jung Yi dari para pengawal. Bertepatan dengan itu, Mapoong pun mencoba mengambil kesempatannya untuk membunuh Jung Yi.



“Aku datang ke sini untuk membuktikan bahwa Prince Kwang Hae tidaklah bersalah.. Orang yang mencuri guci keramik putih itu adalah…. Aku. Prince Kwang Hae tidak melakukan kesalah apa-apa. Tolong percaya padaku.” Jung Yi berkata dengan lantang. Kata-kata demi kata yang ia lontarkan adalah langkah-langkah cepat bagi Tae Do untuk segera melindungi Jung Yi. Melindungi Jung Yi dari pengawal istana yang mungkin akan memenjarakan Jung Yi.

Mapoong kehilangan kesempatannya untuk membunuh Jung Yi, kedatangan Tae Do yang cepat dan secara tiba-tiba, membuatnya mengurungkan niat untuk hanya menebaskan  pedang di leher Jung Yi. Lagi-lagi, Tae Do berhasil menyelamatkan Jung Yi.


Dengan melucuti semua senjata yang dimiliki Tae Do, keduanya, Tae Do dan Jung Yi berakhir di dalam penjara. Para pengawal istana memenjarakan keduanya, untuk sementara waktu menunggu keputusan dari pihak kerajaan.


Jung Yi tidak pernah sekalipun mendengar kata-kata Tae Do, selalu Tae Do yang melakukan segala hal untuk kebaikan Jung Yi. Hal ini membuat Tae Do gusar, yang hanya ia inginkan adalah keselamatan Jung Yi, hanya itu. Tapi Jung Yi, ia seeeelalu memposisikan dirinya dalam bahaya.


“Aku melakukan tindakan sampai sejauh ini untuk menghentikanmu… Apakah kau harus melakukan semua ini?” Percikan amarah, kesedihan, jelas terpancar dari mata Tae Do. “Semua yang terjadi pada Prince Kwang Hae adalah karena kesalahanku. Jika aku tidak mudah ditipu, maka Prince Kwang Hae..”


Bisakah kali ini saja Jung Yi tidak melibatkan Prince Kwang Hae. Bisakah Jung Yi kali ini saja melihat Tae Do, merengkuh kesungguhannya, atau setidaknya mendengar kata-kata Tae Do. Semua hal buruk yang terjadi selalu berkaitan dengan Prince Kwang Hae, Tae Do muak mendengar nama itu. Nama yang selalu disebut-sebutkan oleh Jung Yi dengan mata berbinar-binar, “Prince Kwang Hae.!! Prince Kwang Hae!! Mengapa selalu dia!”


“Semua ini karena Prince Kwang Hae.. Yang terjadi padamu.. pada kita.. Apa kau lupa dengan semua yang telah terjadi. Tentang ayahmu. Apa kau melupakannya. Karena kendi pecah yang dibawa oleh Prince Kwang Hae, kita hampir menjadi criminal. Karena Prince Kwang Hae, kau membuat keramik sampai kau kehilangan segalanya. Aku pergi menemui Ahjusshi Eul Dam, di tempat ini. Di penjara. Jika bukan karena Prince Kwang Hae, ayahmu akan tetap hidup, menjagamu sampai saat ini. Dan, kita.. kita tidak harus berpisah.” Tae Do menatap Jung Yi, air mata kesedihan itu mengalir perlahan. Amarah dan kesedihan bercampur baur yang dirasakan Tae Do.

Mata Tae Do tetap menatap Jung Yi, berharap ketulusannya kali ini, akan membuat Jung Yi mengerti. Setidaknya mengerti, kalau hidup Jung Yi adalah segalanya bagi Tae Do. “Jika aku.. Jika aku diberi kesempatan, aku akan memilih untuk kembali ke masa-masa milik kita, masa sebelum kita bertemu dengan Prince Kwang Hae. Saat semuanya dalam keadaan damai, tidak ada satupun yang mengganggu.”


Jung Yi menghapus air matanya sendiri, ketegaran yang harus ia tunjukkan pada Tae Do, sebuah pelajaran yang ia ambil dari ayahnya. Ketegaran yang dapat meluluhkan hati Tae Do, kesungguhan yang dimiliki Jung Yi, bukan karena siapa, tapi karena apa. “Oppa.. Jika semua ini tidak berkaitan dengan Prince Kwang Hae, jika orang yang tengah memiliki masalah itu bukan Prince Kwang Hae, meskipun orang yang memiliki masalah itu adalah musuhku, jika hanya aku yang mampu menyelamatkan segalanya, dan jika hanya aku yang bisa membawa keadilan, aku akan mengambil pilihan yang sama. Menyelamatkan orang itu. Because that…is who I am.”



Tapi tetap saja, semuanya terasa sakit bagi Tae Do. Tidak mampu meyakinkan Jung Yi bahwa semua hal yang akan Jung Yi lakukan nantinya akan membahanyakan diri Jung Yi sendiri, Tae Do melampiaskannya dengan memukul keras tembok penjara. Tangannya berdarah. Oppaaa.. siniiii.. saya perban.



Posisi Tae Do yang merupakan pengawal pribadi Prince Sing Sheong membuat beberapa pengawal membebaskan Tae Do. Pada akhirnya Tae Do lah yang mengalah, mengikuti dan menuruti yang Jung Yi inginkan. Ia bertemu dengan Prince Sing Sheong dan mengatakan bahwa pelaku yang sebenanrya mencuri guci keramik putih, telah ia tangkap.

Dua orang kakak beradik itu masih berlutut di pelataran kerajaan. Angin dingin dan kelelahan tidak membuat Prince Kwang Hae jengah, hal sebaliknya terjadi pada Prince Imhae. Ia beberapa kali mengganti posisi berlututnya dengan duduk seenak dirinya.



Prince Shin Seong datang untuk menyelamatkan Prince Kwang Hae. Ia meyakinkan Prince Kwang Hae, bahwa permasalahan Prince Kwang Hae akan terselesaikan, karena orang yang mencuri guci keramik putih itu telah menyerahkan dirinya sendiri. Saat ini, pencuri itu ada di penjara.


Prince Kwang Hae yang tahu bahwa pencuri yang dimaksud oleh Prince Shin Seong adalah Tae Pyung, ia segera bangkit. Prince Imhae ketakutan, ia bertanya apakah Prince Kwang Hae akan mengadili pencuri itu. Prince Kwang Hae tidak akan pernah melakukan hal itu, karena ia tahu Jung Yi/Tae Pyung tidaklah bersalah. Prince Kwang Hae memutuskan untuk menyelamatkan Jung Yi/Tae Pyung dengan memberikan perintah untuk membebaskannya.



Jika Tae Pyung diadili, maka kesalahan Prince Imhae akan terbongkar. Maka dari itu, betapa senangnya Prince Imhae saat mengetahui bahwa Prince Kwang Hae akan membebaskan Tae Pyung, karena dengan hal ini, kesalahan akan tetap membebani Prince Kwang Hae dan tidak meninggalkan beban apapun pada Prince Imhae.



Prince Shin Seong mencoba menghentikan Prince Kwang Hae. Prince Kwang Hae tidak seharusnya meninggalkan tempat, karena ia masih berada dalam hukuman. Bila Raja tau, maka hukuman yang akan diterima oleh Prince Kwang Hae akan berlipat ganda. Dan hal itu sangat mencemaskan Prince Shin Seong yang sangat ingin menyelamatkan Prince Kwang Hae dari kesalahan dan kemarahan raja.


Prince Kwang Hae menjelaskan, ia hanya tidak ingin ada lagi korban karena kesalahannya. Prince Kwang Hae menceritakan sekilas tentang kesalahannya, ia menceritakan tentang ayah Jung Yi, Eul Dam yang pada akhirnya harus berada dalam situasi berbahaya, hanya karena kesalahan yang diperbuat oleh Prince Kwang Hae. “Hal yang aku takutkan saat ini bukanlah hukuman raja. Tapi, aku takut, seseorang yang tidak memiliki kesalahan apapun, dihukum karena perbuatan yang bukan kesalahannya.”



Perkataan Prince Kwang Hae itu di dengar langsung oleh Tae Do, yang saat itu berada tak jauh dari Prince Shin Seong. Perkataan Prince Kwang Hae seperti membuka luka dalam yang dimiliki Tae Do. Dirinya masih menyalahkan Prince Kwang Hae atas semua yang telah terjadi dan keterpihakan Jung Yi pada Prince Kwang Hae semakin memperburuk pandangan Tae Do pada Prince Kang Hae.



Atas perintah Prince kwang Hae, Jung Yi di bebaskan. Ia segera bertemu dengan Prince Kwang Hae. Permasalahan bagi Prince Kwang Hae adalah penyesalan yang mungkin akan ia rasakan bila sesuatu hal yang buruk terjadi pada Tae Pyung/Jung Yi. Untuk itu, Prince Kwang Hae memarahi Jung Yi. “Ini bukan permasalahan, kau yang menyelamatkanku. Tapi, apakah kau tau? Konsekuensi yang akan kau dapat? Kau akan dikeluarkan dari Bunwon.”



Bila Jung Yi dikeluarkan dari Bunwoon maka mimpinya dan mimpi ayahnya akan sirna. Jung Yi hanya menundukkan wajahnya, seraya berkata, “Bukan seperti itu, Yang Mulia. Aku datang dengan membawa rencana. Aku hanya ingin membantumu.” “Bagaimaan pria rendahan sepertimu membantu permasalahan seorang Pangeran sepertiku? Ini adalah masalahku, dan aku akan menyelesaikannya. Kembali ke Bunwon dan lupakan segala hal yang berkaitan untuk membantuku.”


Saat mengetahui bahwa Prince Kwang Hae membiarkan Jung Yi pergi, Prince Imhae senang bukan kepalang. Ia benar-benar akan terbebas dari permasalahan dan namanya akan tetap baik. Prince Imhae memeluk Prince Kwang Hae dengan erat, “kita memang benar-benar sedarah. Kita berada dalam perahu yang sama, Kwang Hae.”



Jung Yi menemui Hwang Ryeong. Kedatangannya tanpa Tae Do membuat Hwang Ryeong benar-benar khawatir. Tae Do pergi mencari Jung Yi, apakah Jung Yi bertemu dengan Tae Do? Bagaimana keadaan Tae Do? Apakah Jung Yi meninggalkan Tae Do? Apakah keduanya tidak bertemu? Kecemasan itu membuatnya semakin kalut.


Jung Yi mengetahui kesalahannya, ia bimbang. Apa semua yang ia lakukan ini salah, menjadi salah satu pengrajin Bun Woon dengan menyamar sebagai lelaki adalah salah. Dalam kebimbangannya itu ia bertanya pada Hwang Ryeong. “Oppa, sepertinya sangat marah. Hwang Ryeong, apakah kau juga marah kepadaku sama seperti Oppa? Aku pergi tanpa meninggalkan apapun, maafkan aku Hwang Ryeong.” Kata maaf yang bisa terlontar dari diri Jung Yi.


 “Sekarang, saat ini juga, bisakah kau melepasan Oppa? Membiarkannya pergi. Kau berpura-pura mati namun pada kenyataannya kau masih hidup. Dan semua itu membuat Oppa harus membohongi semua orang. Dan sekarang, entah bagaimana, kau muncul kembali, sebagai apa?! Taepyung?” Kekalutan di mata Hwang Ryeong semakin tampak. Ia bukan tidak ingin melihat Jung Yi selamat, ia hanya tidak ingin melihat Tae Do terluka. Itu saja. Yeap, hanya itu. Tae Do akan semakin terluka dan melupakan dirinya sendiri bila ia terlarut dalam melindungi Jung Yi. Tae Do pun tidak akan pernah melepaskan Jung Yi dari perlindungannya, sampai kapan pun.



Tae Do akan selalu berada di sisi Jung Yi, membiarkan dirinya terluka dan tersakiti. Tapi, pernahkan sekali saja bagi Jung Yi menempatkan dirinya untuk berada di samping Tae Do? “Apa kau tau, bagaimana Oppa hidup selama ini? Untuk menangkap pembunuh yang membunuh ayahmu, Oppa mengorbankan dirinya sendiri, menghabisi satu persatu penyelundup illegal. Oppa sudah melakukan semua hal, semua itu untukmu. Tidak pernahkah terpikirkan olehmu untuk membiarkannya pergi? Membiarkannya pergi untuk menata hidupnya sendiri.”


Kemarahan Hwang Ryeong benar-benar memuncak, ia mengungkapkan semuanya. Tentang alasan Tae Do menjadi pengawal pribadi kerajaan, hanya untuk melindungi Jung Yi. Apa Jung Yi tau itu semua? Jung Yi sama sekali tidak mengetahui apapun tentang Tae Do. God, I am on Hwang Ryeong side. I AM Hwang Ryeong team.



Jung Yi berdiri di depan kawasan Bunwoon, ia berbisik pada dirinya sendiri, membicarakan tentang ayahnya, “Ayah, apakah aku salah? Ayah..” Ia terus menerus memanggil ayahnya, dan tanpa sengaja Kang Chul datang menghampiri. Kang Chul bertanya bagaimana Jung Yi bisa keluar dari penjara, Jung yi menjelaskan bahwa ia tidak berhasil mengatakan hal yang sebenarnya. “Aku tidak melakukan hal itu, karena hal itu akan menambah beban Prince Kwang Hae.” Jawab Jung Yi.


“Masalah akan muncul pada mereka yang tidak mengetahui dari mana mereka berasal.” Kang Chul mencoba memojokkan Jung Yi. Ia bahkan membawa-bawa cerita mengenai Eul Dam. “Ada seorang pengrajin keramik yang tidak tau dari mana ia berasal. Ia tidak mengetahui tempatnya berdiri. Dan hasilnya, keramik itu, mati terbunuh.” Ucap Kang Chul.


Ucapan Kang Chul ini membawa kembali memory Jung Yi, mengenai kedatangan Kang Chul ke tempatnya, saat ayahnya masih hidup. Entah saat ayah Jung Yi masih hidup, dan di saat Ayah Jung Yi sudah tiada, Kang Chul tetap dengan kesombongannya. Kesombongan Kang Chul yang semakin membulatkan tekad Jung Yi, bahwa apa yang ia lakukan tidaklah salah. Ia harus tetap berada di Bunwon.



Ratu semakin memanas-manasi Raja. Ia bahkan meminta Raja untuk menambahkan hukuman bagi Prince Kwang Hae dan Prince Imhae. Hukuman berlutut di pelataran kerajaan saja tidaklah cukup, kesalahan yang diperbuat mereka sangat besar, bujuk ratu pada Raja. Raja tetaplah seorang ayah, seorang ayah yang akan melindungi anaknya. Tidak peduli seberapa besar kesalahan mereka, kemarahan raja hanya sesaat, ketulusan seorang ayah yang dimiliki raja, akan selalu membawanya untuk melindungi ketiga putranya, Prince Kwang Hae, Prince Imhae, dan Prince Shin Sheong.


Raja tidak ingin menambahkan hukuman untuk Prince Kwang Hae dan Prince Imhae. Untuk itu, ia mencari-cari alasan agar Ratu luluh. Raja mengutarakan betapa terbebaninya nanti Prince Shin Seong bila Prince Kwang Hae dan Prince Imhae diharuskan untuk mendapatkan hukuman tambahan. Prince Shin Seong akan merasa berat dengan posisinya sebagai ketua Bunwon, terlebih saat mengetahui bahwa pekerjaannya ternyata akan berakhir pada hukuman berat, bila hal yang ia kerjaan tidaklah benar.


Ratu tidak pernah memikirkan hal itu. Raut wajah Ratu berubah, setiap kali Raja mengedepankan kepentingan Prince Shin Seong, Ratu akan selalu merasa iba. Raja tersenyum puas, ia berhasil meluluhkan hati Ratu. Berkat hal ini, hukuman bagi Prince Kwang Hae dan Prince Imhae ditiadakan.


Semua pekerja mulai mengolok-olok Jung Yi, beberapa orang dari mereka bahkan menyebutkan Jung Yi sebagai seorang pencuri. Jung Yi hanya menanggapi dengan tundukan kepala, tanpa mencoba untuk melindungi dirinya sendiri.



Agar tidak ada lagi kesalah pahaman, Prince Kwang Hae berinisiatif untuk memperkenalkan Jung Yi kepada Prince Imhae. Prince Imhae adalah kakak kandung dari Prince Kwang Hae, Jung Yi harus mengetahui hal ini mulai dari sekarang.



Dan untuk Prince Imhae, bukankah seharusnya ia meminta maaf pada Jung Yi. Karena ulahnya, Jung Yi hampir saja kehilangan nyawa. Prince Imhae menolak tegas, level Prince yang disandangnya tidaklah pantas untuk meminta maaf dari seorang pria berlevel rendah seperti Jung Yi/Tae Pyung.



Setiap kali Prince Imhae tersudutkan oleh Prince Kwang Hae, Prince Imhae selalu menyalahkan Prince Kwang Hae tentang kematian ibu mereka. “Pria ini hampir menjadi criminal. Bukankah kau yang sebenarnya criminal. Ibunda Ratu mati karena melahirkanmu, sama artinya kau telah membunuh ibuku. Kau adalah seorang criminal seumur hidupmu!” Prince Imhae keluar dari ruangan dengan membanting pintu.



Prince Kwang Hae membeku. Tuduhan itu selalu berhasil membuat Prince Kwang Hae menyalahkan dirinya sendiri. Tidak heran, ia bersedia untuk menanggung semua kesalahan Prince Imhae, membiarkan semua pekerjaan kotor Prince Imhae ditangani olehnya dan menjadi bebanya. Semua itu karena rasa bersalah yang dirasakan oleh Prince Kwang Hae.


Jung Yi berkata dengan hati-hati, “Ibuku mati karena melindungiku. Ayah selalu mengatakan bahwa semua itu bukan kesalahanku.” Ungkap Jung Yi.



Menteri China Ming benar-benar marah terhadap keputusan ratu. Keputusan ratu yang mengkhianati perjanjian yang telah dibuat antara mereka. Menteri China Ming menginginkan agar Ratu menyelamatkan dan melindungi Prince Imhae, tapi Ratu berjalan dengan taktiknya sendiri, ia malah menjerumuskan Prince Imhae kedalam jebakannya.


Ratu sangat mengetahui mengenai alasan mengapa Menteri China Ming mempertahankan Prince Imhae. Karena Prince Imhae adalah kandidat Putra Mahkota yang gampang sekali untuk dibodohi dan dikendalikan. Bila Prince Imhae menjadi Putra Mahkota, maka Menteri China Ming akan menjadi pengendali Prince Imhae. Dan Ratu tidak ingin hal itu terjadi.

Kemarahan Menteri China Ming berimbas kepada Kang Chul. Ia menolak salah satu mahakarya keramik Kang Chul dan malah memberikan mandate, “Kalian akan tahu resiko dan bayaran yang harus kalian dapatkan karena telah mempermainkanku.”



Keesokan harinya, Menteri China melakukan pertemuan dengan Raja. Ia membawa sebuah mahakarya China. Dua buah tea-cup yang dibuat khusus dengan kualitas bahan baku yang terbaik. Tea-cup yang dibawa Menteri China dibuat di daerah Gyung Dok Jin, sebuah provinsi di China yang sangat terkenal dengan pembuatan keramiknya.


Raja sangat terkesima dengan tea-cup China tersebut. Sangat unik dengan ukiran yang sangat menciri khaskan budaya China. Lebih dari itu, ada rahasia terpendam dari tea-cup china. Menteri China Ming menjelaskan mengenai mandate yang diberikan oleh Raja China. Hubungan antara China dan Kerajaan Choseon akan berjalan dengan baik dan seeeemakin baik, bila pengrajin keramik Joseon mampu membuat tea-cup china yang sama persis.


Bukan hanya itu, duplikat tea-cup yang dibuat harus memiliki kemiripan 100 persen. Menteri Ming memberikan waktu 15 hari. Ini tantangan yang sangat berat yang diberikan oleh kerajaan China pada Kerajaan Joseon. Harga diri raja dan seluruh kerja samanya dengan China, ditentukan melalui hal ini. Raja tersenyum pasti, ia menyanggupi permintaan Kerajaan China. Dalam waktu 15 hari, duplikat tea-cup dari China akan disuguhkan di hadapan Raja dan Menteri China Ming.



Di pertemuan itu, Kang Chul terang-terangan menolak permintaan Raja. Butuh ribuan kali percobaan dalam pembuatan tea-cup yang sama, dan kemungkinan keberhasilannya hanya ada 0.000001 persen. Terlebih dengan rahasia dibalik tea-cup China tersebut. Rahasia yang belum pernah terpecahkan oleh siapapun pengrajin yang berada di Joseon.


Raja yang marah dengan keputusan Kang Chul, membuat Yook Do menyerahkan dirinya sendiri. Ia tidak bisa melihat ayahnya kehilangan muka dihadapan Raja. Untuk itu dihadapan Raja, sebagai pengganti Ayahnya, ia bersedia dan menyanggupi untuk membuat duplikat tea-cup itu. Ia bersedia menerima hukuman bila pada akhirnya ia gagal membuat duplikat yang sama dan gagal dalam memecahkan misteri dibalik tea-cup tersebut.


Bila project ini gagal, bukan hanya Kang Chul dan Yook Do saja yang akan menerima hukuman. Tapi hukuman berat pun akan diberikan kepada Prince Shin Seong yang notabene sebagai pemimpin Bunwon. Prince Shin Seong dengan ragu dan cemas, menerima mandate yang diberikan oleh Raja.



Setelah pertemua dengan Raja diadakan, Prince Kwang Hae dan Prince Shin Seong berpapasan dengan Ratu. Lagi-lagi, Ratu menyalahkan Prince Kwang Hae dihadapan Prince Shin Seong. Ratu berkata, “Siapa orang yang bersalah mengeluarkan criminal dari penjara.” “Aku yang melakukan hal itu.” Jawab Prince Kwang Hae menyadari kesalahannya. “Siapa yang mencuri guci keramik putih dari gudang Bunwon hingga membuat marah Raja.” Ungkap Ratu. Prince Kwang Hae mengiyakan kesalahannya, “Yang melakukan hal itu juga aku.”


“Tapi mengapa Prince Shin Seong yang harus bertanggung jawab atas mandate dari Menteri China Ming?” kata Ratu dengan sinis. Prince Kwang Hae sangat tahu apa yang harus ia lakukan. Semua perkataan Ratu tadi seolah menyuruhnya secara terang-terangan untuk menggantikan posisi Prince Shin Seong. Menyelamatkan Prince Shin Seong dari tanggung jawab yang besar. “Baiklah. Aku mengerti. Aku akan menanggung semua hal. Aku akan menanggung mandate yang diberikan oleh Menteri China Ming.” Jawab Prince Kwang Hae. Mendengar hal itu, Ratu tersenyum dengan licik.


Bersambung  Sinopsis Goddess of Fire Jung Yi episode 9 part 2

0 komentar:

Posting Komentar

 

2011 Copyright Makal Linux